Pemkab Asmat Minta Pempus Lockdown Kapal Penumpang Ke Pelabuhan Agats

Merauke, TN – Meluasnya wabah virus corona diseae (covid-19) di seluruh wilayah, Pemerintah Kabupaten Asmat, Papua, maka dengan segala pertimbangan pemerintah kabupaten setempat melayangkan surat permintaan kepada Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, untuk segera melakukan penutupan akses masuk maupun keluar (locdown) kapal penumpang di Pelabuhan Agats.

Tujuannya, untuk membatasi masuk dan keluarnya orang guna memutus mata rantai penularan virus corona di Asmat. Demikian disampaikan Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos melalui sambung telepon, Senin (23/3).

“Benar, kami meminta Pemerintah Pusat untuk melockdown akses keluar masuk kapal penumpang ke Pelabuhan Agats, untuk memutus mata rantai penularan virus corona,” jelas Bupati Asmat.

Dikatakan, surat permintaan tersebut tertanggal 23 Maret 2020 ditujukan kepada Dirjen Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI. Pemda Asmat memiliki pertimbangan, bahwa dengan minimnya ketersediaan infara struktur di Asmat, akan sangat sulit mengatasi masalah virus jika sampai ke daerah tersebut.

“Ini hanya kapal penumpang yang kita minta dihentikan. Terhitung dari 25 Maret-29 Mei 2020. Kalau kapal barang tetap kita ijinkan masuk, karena mengangkut bahan makanan dari luar,” tambah Elisa.

Namun, lanjut Elisa, Pemda Asmat tetap menyesuaikan dengan keputusan dari pusat. Pemda Asmat sendiri, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya mengikuti anjuran pemerintah untuk menghindari terjangkitnya virus.

Lebih lanjut, kata dia, untuk ASN yang tengah berada di luar daerah, diminta untuk kembali ke Asmat menggunakan pesawat, agar mudah diidentifikasi dan diwajibkan melakukan karantina rumah selama 14 hari.

Sejauh ini kapal penumpang yang mengangkut penumpang masuk maupun keluar di Pelabuhan Agats adalah KM Tatamilau, KM Lauser dan KM Sirimau, terang Kepala PT Pelni Cabang Merauke, Bambang Sigit.

Bambang menyebut, sementara kapal yang sedang dalam perjalanan dari Timika ke Merauke akan diijinkan singgah di Pelabuhan Asmat. Jadwal baliknya akan menyesuaikan dengan keputusan dari Dirjen Perhubungan Laut.

“Kita hanya sebagai operator, jadi kita menunggu instruksi pusat. Sementara kami belum menjual tiket kapal untuk ke Asmat,” kata Bambang dalam sambungan telepon saat dihubungi.

Dari tiga kapal penumpang di atas, yang masih beroperasi adalah KM Tatamailau sedangkan KM Lauser dan KM Sirimau masih naik dok (proses perawatan).

Berkaitan dengan situasi yang sedang terjadi saat ini, masyarakat diharapkan dapat menyesuaikan dengan berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah guna kepentingan dan keselamatan orang banyak.