Pemda Fakfak Siapkan Dua Lokasi Karantina Terpusat

Kadis Kesehatan Fakfak Gondo Suprapto, S.KM.,M.Si (Foto : Ist)

Manokwari, TN – Untuk mendukung penuh pemberantasan penyebaran corona virus disease 2019 (COVID-19)  Pemerintah Kabupaten Fakfak menyiapkan lokasi karantina terpusat yaitu, Diklat Pemda di daerah Wagom dan BLK di Torea,

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, Gondo Suprapto, S.KM.,M.Si mengatakan, sudah 150 orang yang pernah menjalani karantina terpusat di  dua lokasi yang telah disiapkan namun sekarang sisa lima orang ODP di Diklat Pemda sambil menunggu hasil swab dari Makassar.

Kadis Kesehatan Kabupaten Fakfak menjelaskan ronologi terlaksanakannya karantina terpusat setelah Fakfak berawal dari pembatasan wilayah sehingga tidak ada arus penumpang baik pesawat maupun kapal sejak tanggal 26 Maret 2020 lalui

“Maka kami menyediakan, dan mengusahakan langsung suatu tempat yang kita gunakan untuk penampungan bagi orang-orang yang masuk ke Fakfak karena illegal, ternyata tanggal 29 Maret sudah masuk orang dari Sorong 19 orang, orang Fakfak dengan speedboat sejak itu kami memasukan 19 orang itu ke karantina terpusat,” kata Gondo Suprapto dalam confrensi pers dengan awak media melalui zoom meeting, Jumat (22/5).

Dijelaskan Gondo bahwa dalam pembagian orang yang menjalani karantina terpusat itu dibagi putra sendiri beguti juga putri dalam ruangan betekanan negatif,  dimulai  pertama dari tanggal 29 Maret 2020, 19 orang itu dipisahkan dengan tempat tidur yang berjarak satu meter

Setelah dipantau selama 7 hingga 14 hari tidak ada gejala maka kita lepaskan buat surat, karena ada stigma di masyarakat bahwa masyarakat sudah takut sekali, orang dari daerah terjangkit itu mereka takut sekali, sehingga kami cari jalan mereka karantina terpusat.

Selanjutnya ada datang beberapa orang lewat darat dari Bintuni maka tim satgas langsung  masukan ke karantina terpusat, yang terakhir ada 70 orang dari Sorong dengan KM Kalabia dan kami masukan ke dalam karantina terpusat.

“Namun setelah kami rapid tes 70 itu ada satu yang reaktif sehingga kami bisa ada satu tambahan karantina yang kami pisahkan di  Balai Latihan Kerja (BLK) Tore dekat bandara memang berbentukan asrama-asrama, Kendalanya banyak penolakan dari masyarakat dan setelah ada penjelasan masyarakat dapat mengerti penularan COVID-19 ini,” ujarnya.

Dikata Gondo bahwa sejak awalnya dilaksanakan karantina terpusat dengan semangat persiapan yang sangat kurang yang pertama membuat Fakfak dikerjakan oleh Dinas PUPR untuk memperbaiki gedungnya.

Setelah terisi 19 Maret konsumsi adalah dari RSUD Fakfak, selanjutnya keluarga juga bisa berkunjung sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan membawa makanan karena semua waktu itu ODP tidak bergejala dan sehat. “Awal kami longgar kini kita perketat, namun membawa makanan oleh keluarga diberikan melalui oleh piket yang ada,” tandasnya.