Berita

Pedagang Souvenir di Sentani Panen Rejeki

×

Pedagang Souvenir di Sentani Panen Rejeki

Sebarkan artikel ini
Tampak pedagang souvenir yang berjualan di dermaga jembatan kuning, Kampung Ifar Besar, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura sedang melayani pembeli.

TEROPONGNEWS.COM, SENTANI – Pedagang souvenir yang berjualan di dermaga jembatan kuning, Kampung Ifar Besar, Distrik Sentani Kabupaten Jayapura panen rejeki dari para peserta sarasehan yang akan naik speedboat ke lokasi sarasehan di Kampung Hobong.

Sebelum ke Kampung Hobong, peserta sarasehan terlebih dahulu membeli berbagai souvenir khas daerah tersebut dari para pedagang, seperti tas noken, topi sula, anting-anting, gelang dan tusuk konde.

“Kalau hari-hari biasa memang selalu ada yang laku, baik tas noken, topi sula maupun gelang, tapi saat ini sangat berbeda dengan hari-hari biasa,”ujar Anache Ibo, salah seorang pedagang souvenir saat ditemui pewarta, Rabu (26/10) malam.

4036
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Menurutnya, kegiatan sarasehan dalam rangka kongres masyarakat adat nusantara (KMAN) memberikan dampak yang sangat positif bagi para pedagang souvenir.”Ini cukup lumayan dengan adanya KMAN. Laris manis,”seru Anache.

Kondisi tersebut, kata Anache, sangat terasa pada saat hari pertama kegiatan sarasehan. Sebab, pada saat itu banyak peserta yang berasal dari berbagai komunitas adat nusantara yang berjumlah sekitar 185 orang.

“Sebelum naik speedboat, banyak peserta sarasehan yang mampir di lapak untuk beli souvenir, dan yang paling laris adalah tas noken. Ini menjadi sebuah kebanggan buat kami sebagai tuan rumah KMAN. Kitong senang,”seru Anache.

Di hari pertama sarasehan pada Selasa (25/10), pendapatannya dari menjual souvenir bisa mencapai Rp.600 ribu hingga Rp.700 ribu per hari. Untuk souvenir yang ia jual seperti topi sula yang terbuat dari bulu kasuari harganya disesuaikan dengan ukuran, dengan kisaran harga Rp.50 ribu-Rp.200 ribu.

“Kalau tas-tas noken itu ada yang harga Rp.200 ribu, Rp.100 ribu, Rp. 80 ribu dan Rp.50 ribu. Tapi, kalau untuk tusuk konde itu harganya Rp.50 ribu, dan anting-anting ada yang harga Rp.35 ribu dan Rp. 25 ribu,”tutup Anache.