PD Ancam Berikan Sangsi Jika Kadernya Tak Mendukung Paslon yang Diusungnya

Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua Barat, Jongky R Fonataba, SE, MM.

TEROPONGNEWS.COM, SORONG- Menargetkan partainya menangkan Pilkada lewat pasangan calon (Paslon) yang diusung partai Demokrat, ketua umum (Ketum) partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menurunkan tim Satgas untuk melakukan monitoring struktur partai dan kader partai Demokrat di daerah.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Demokrat provinsi Papua Barat, Jongky R Fonataba, SE, MM, menyebutkan tim Satgas yang dibentuk oleh ketua umum partai Demokrat bertujuan untuk memonitoring Pilkada disetiap daerah di Indonesia, termasuk di provinsi Papua Barat.

Hal itu membuat partai Demokrat (PD) bersungguh-sungguh untuk memenangkan Pilkada secara serentak tahun 2020.

“Partai Demokrat menargetkan menang di Pilkada serentak diseluruh Indonesia lewat pasangan calon yang diusung oleh partai Demokrat, oleh karena itu, AHY membentuk tim Satgas untuk memonitoring Pilkada disetiap daerah termasuk di Papua Barat,” ujar Jongky Fonataba.

Wakil Sekjen DPP Demokrat, Firdaus Darus, sekaligus anggota tim Satgas monitoring pelaksanaan Pilkada terhadap Paslon yang diusung PD di Papua Barat.

Dikatakan, daerah peserta Pilkada 2020 di provinsi Papua Barat yang diusung oleh PD, merupakan sasaran monitoring tim Satgas yang dibentuk oleh Ketum PD, terlebih khusus kader Demokrat yang mencalonkan diri di Pilkada 2020, seperti kabupaten Raja Ampat, Kaimana dan kabupaten Sorong Selatan.

Menurut anggota DPR Papua Barat asal Dapil kota Sorong itu, dalam monitoring tim Satgas, jika kedapatan ada kader, pengurus hingga anggota PD tidak mendukung pasangan calon yang diusung Partai Demokrat akan diberikan sangsi.

Dijelaskan, tim Satgas dalam monitoringnya telah menyiapkan Formulir dan Form itu dibagikan ke masing-masing DPC PD sebagai tim sukses untuk mengisinya terkait apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Paslon, berupa sosialisasi maupun kampanye, pemasangan baliho maupun spanduk.

“Form itu disiapkan oleh tim Satgas dan dibagikan kepada setiap DPC PD sekaligus tim sukses untuk mengisi form tersebut, terkait kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Paslon, mulai dari sosialisasi, kampanye, pemasangan baliho dan spanduk. Ini sebagai laporan, apakah betul-betul kader Demokrat itu ikut terlibat untuk memenangkan Paslon yang diusung PD termasuk memenangkan kader PD yang sedang mencalonkan diri, seperti di kabupaten Raja Ampat, Sorong Selatan dan Kaimana,” jelasnya.

Kata Fonataba, tim Satgas ini juga bertugas memantau para kader PD disetiap daerah pemilihan kepala daerah untuk partisipasi dan turut serta mengsukseskan Pemilukada yang ada di daerah yang nota bene Paslon yang diusung oleh partai Demokrat.

“Ini perintah langsung dari Ketum AHY, dan wajib dilakukan oleh setiap kader partai Demokrat dan tidak ada tawar menawar. Jika perintah ini dilanggar maka akan diberikan sangsi administrasi berdasarkan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga,” tegas Politisi senior Partai Demokrat itu.

“Sekali lagi, wajib semua kader Demokrat harus mengamankan Paslon yang direkomendasikan oleh partai Demokrat. Kami dari DPD juga akan mengawasi hal itu, jika kedapatan ada kader yang tidak mendukung Paslon tersebut, maka kami akan melaporkan hal itu, kepada tim Satgas dan tentu ada tindakan yang diambil oleh kader yang dinilai tidak mengindahkan instruksi Ketum,” lanjutnya.

Selain melakukan monitoring, ada juga kontribusi dari DPP PD lewat tim Satgas berupa atribut kepada setiap daerah yang melaksanakan Pilkada. Yang bertugas melakukan monitoring di Papua Barat yaitu Firdaus Darus dan akan berkunjung ke Raja Ampat, Sorong Selatan dan Kaimana.