Berita

Paulus Waterpauw Sebut Inflasi di Papua Barat Masih Terendah

×

Paulus Waterpauw Sebut Inflasi di Papua Barat Masih Terendah

Sebarkan artikel ini
Pj Gubernur Papua Barat usai mengikuti rapat Kordinasi Pengendalian Inflasi di gedung L. Jitmau, Kantor Walikota Sorong Jln. Kurana - Remu Utara, Distrik Sorong, Kota Sorong, Senin (14/11/2022). (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG- Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat, Drs. Paulus Waterpauw,M.Si menyampaikan bahwa tingkat Inflasi di Papua Barat pada Oktober 2022 menurun dibanding bulan September 2022.

1515
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Hal itu disampaikan Pj Gubernur Papua Barat usai mengikuti rapat Kordinasi Pengendalian Inflasi Yang dipimpin oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Jhon Wenpi Wetipo, di gedung L. Jitmau, Kantor Walikota Sorong Jln. Kurana – Remu Utara, Distrik Sorong, Kota Sorong, Senin (14/11/2022)

“Inflasi Papua Barat pada Oktober 2022, menunjukkan penurunan dibanding bulan dan tahun sebelumnya,”ucap Paulus Waterpauw.

Di mana, kata Paulus, perkembangan Inflasi Papua Barat dalam bulan Oktober 2022 menunjukkan penurunan dari (4,96 %) pada September 2022 menjadi (4,15%) pada Oktober 2022, lebih rendah dari Inflasi Nasional dan kemudian mengalami deflasi (0,54%) di bandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami Inflasi (1,2%).

Adapun komoditas penyumbang Inflasi secara (year-on-year) di antaranya, tarif angkutan udara karena kenaikan bahan bakar (Avtur), bahan bakar bensin sebesar (29,29%), kebijakan pemerintah naikan harga Bahan Bakar Minyak tanah (26,37%) dan angkutan kota (40%), juga kenaikan jumlah penumpang yang tidak diikuti dengan penambahan jumlah penerbangan.

“Langkah – Langkah intervensi yang Pemerintah Papua Barat Lakukan yaitu memberikan (voucher) BBM kepada Tukang Ojek sebesar 200.000/orang, kepada sopir angkutan 250.000/orang dan sembako 300.000/orang baik dalam bentuk voucher atau pengambilan di Bank Papua atau kantor pos.”bebernya.

Lebih lanjut dikatakan Paulus Waterpauw, upaya lain yang dilakukan pemerintah Papua Barat untuk mengendalikan Inflasi yaitu dengan (4K).

Yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif.