Pastor Bersama Masyarakat Evakuasi Korban Selamat ke Polres Dogiyai

Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu, S.I.K sedang menerima kedatangan Pastor Martinus Iyai bersama masyarakat yang mengantarkan tiga korban selamat pasca kerusuhan ke Polres Dogiyai. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, DOGIYAI – Tiga korban selamat pasca kerusuhan di Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua, berhasil dievakuasi ke Mapolres Dogiyai, Kamis (17/11/2022). Ketiga korban yaitu Sugeng Rianto (38), Slamet Triadi (51) dan Dwi Purnomo (35).

Ketiganya diantar oleh Pastor Martinus Iyai bersama masyarakat setempat ke Polres Dogiyai. Mereka diterima langsung oleh Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu, S.I.K di Lobby Utama Polres Dogiyai.

Untuk diketahui, pada saat peristiwa kerusuhan, ketiga korban berlari untuk menyelamatkan diri karena takut dianiaya massa. Para korban kemudian diselamatkan oleh salah satu warga di dalam rumahnya untuk bersembunyi.

Kapolres pada kesempatan tersebut mengucapkan terimakasih atas kerja sama masyarakat yang telah membantu aparat Kepolisian untuk mengamankan para korban.

Tiga korban selamat pasca kerusuhan yang sudah berada di Polres Dogiyai.

“Saya juga berterimakasih atas kepedulian masyarakat terhadap para korban hingga mengantarkan ke Polres Dogiyai untuk mengamankan diri,”ujar Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi teropong news.com.

Kapolres mengaku akan memberikan perlindungan penuh kepada korban serta masyarakat lainnya. Ia juga meminta seluruh masyarakat agar tetap menjaga situasi yang kondusif pasca kerusuhan yang terjadi.

“Menjelang natal dan tahun baru 2023, mari kita bersama-sama menjaga situasi kamtibmas, mari kita hindari ajakan atau hasutan oknum yang ingin memecah belah hingga mengganggu ketertiban,”tandas Tatiratu.

Seperti diwartakan sebelumnya, sekelompok massa mengamuk di Kampung Ikebo, Kabupatan Dogiyai dipicu kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang anak berusia 5 tahun bernama Noldi Goo meninggal dunia pada Sabtu (12/11/2022) lalu.

Lantaran emosi dan tidak dapat mengendalikan diri, sekelompok massa itu sontak melakukan aksi anarkis dengan menyerang supir, warga, hingga membakar puluhan bangunan mulai dari rumah kios hingga kantor pemerintahan. Kerusuhan kala itu tak bisa dihindarkan.