Pasca Laka Maut, Polda Akan Selidiki Tambang Emas Ilegal

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing,S.I.K.,M.Si didampingi sejumlah PJU dan Kapolres Manokwari Menjenguk Korban Laka Maut yang sedang menjalani perawatan di RS Angakatan Laut Manokwari, Kamis (14/4/2022).(Foto : Bid Humas Polda PB)

TEROPONGNEWS.COM, MANOKWARI – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat sedang melakukan penyelidikan dan olah TKP ulang terhadap kejadian kecelakaan tunggal di tanjakan panjang Km 10 Kampung Duadbey, Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Rabu (13/4/2022) yang merenggut 18 nyawa dan 11 orang masih menjalani perawatan
11 korban yang menjalani perawatan di tiga rumah sakit terdiri dari Rumah Sakit Angkatan Laut 4, Rumah Sakit Pratama Warmare 2 dan RSUD Provinsi Papua Barat 5 orang, kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing,S.I.K.,M.Si berharap mereka berangsur-angsur sembuh.


Dalam keterangan pers kepada awak media saat menjenguk korban di RS Angkatan Laut Manokwari, Kapolda Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing,S.I.K.,M.Si mengatakan bahwa meski pihaknya sudah melakukan olah TKP namun akan merekonstruksi ulang kecelakaan tunggal itu melalui traffic Accindent Analysis (TAA) untuk memastikan kondisi sebelum dan sesudah kejadiaan naas itu akan terekam.

Rekonstruksi ulang melalui traffic Accindent Analysis (TAA) akan dilakukan pada Sabtu (16/4/2022). Setelah hasil traffic Accindent Analysis (TAA) sudah ada maka penyidik akan melakukan evaluasi tentang kapasitas kendaraan.


Kapolda Papua Barat Irjen Pol Dr Tornagogo Sihombing,S.I.K.,M.Si menjenguk Korban Kecelakaan Maut di RS Angkatan Laut Manokwari, Kamis (14/4/2022).(Foto : Bid Humas Polda PB)


“Temuan kami di TKP ada beberapa hal yang perlu koreksi di situ, karena kendaraan yang bukan muat orang tapi muatannya barang dan orang, kemudian ban kiri belakang juga tidak like pakai, ditambahkan dengan sopirnya juga tidak ada SIM, hal-hal ini akan kita panggil pemilik atau bos dari para pekerja ini sebagai saksi untuk ditanya,” ucap Kapolda kepada awak media, Kamis (14/4/2022).


Ditegaskan Kapolda bahwa hal-hal lain berkaitan dengan pekerjaan para korban sebagai panambang emas illegal, dengan adanya kejadian naas ini maka perlu dikembangkan lebih mendalam.

“Berikan kami (Polisi) kesempatan untuk menyisir kembali tentang persoalan-persoalan atau dampak dari kejadian itu atau pun latar belakang kejadian itu, pasti semua akan kita ungkap,” pintanya