Berita

Pariwisata Berkelanjutan di Tambrauw, Desak Pemda Tingkatkan Kapasitas Pemandu Wisata

×

Pariwisata Berkelanjutan di Tambrauw, Desak Pemda Tingkatkan Kapasitas Pemandu Wisata

Sebarkan artikel ini
Foto bersama usai pelatihan partisipasi masyarakat dalam perencanaan Pariwisata Berkelanjutan kampung wisata kabupaten di kabupaten Tambrauw. Foto Wim/TN

TEROPONGNEWS.COM, TAMBRAUW- Pemerintah kabupaten Tambrauw menggelar pelatihan partisipasi masyarakat dalam perencanaan Pariwisata Berkelanjutan kampung wisata kabupaten di kabupaten Tambrauw, bertempat di distrik Sausapor, Kamis lalu (19/8/2021).

Kegiatan tersebut melibatkan warga masyarakat distrik Sausapor, yang bertujuan mempersiapkan pembentukan dan pencanangan Kampung Wisata pada distrik Sausapor dan sekitarnya.

Kepala distrik Sausapor, Christina Yekwam, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada dinas Pariwisata kabupaten Tambrauw yang telah melakukan kegiatan pengembangan pariwisata berkelanjutan kepada masyarakat Tambrauw, khususnya masyarakat di pesisir Sausapor dan sekitarnya.

4908
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Theodorus Paraibabo sementara jelaskan simulasi code of conduct atraksi wisata Cendrawasih. Foto Wim/TN

“Sebagai kepala distrik Sausapor, saya sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Tambrauw, yang memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui lebih jauh tentang pemandu lokal serta cara pengelolaan atraksi wisata dan menyusun paket wisata,” ujar Christina Yekwam.

Dikatakannya, pariwisata berkelanjutan di kabupaten Tambrauw kedepannya dapat menjamin pemenuhan kebutuhan wisatawan dan kelestarian daerah tujuan wisata yang dikunjungi. Dengan demikian kata Yekwam, hakekatnya pariwisata berkelanjutan harus dapat mengintegrasikan dimensi ekonomi, lingkungan dan dimensi sosial.

Sabar Samosir dari MABES TNI memaparkan kewaspadaan wisata kepada pemandu wisata Tambrauw. Foto Wim/TN

Kepala distrik Christin Yekwam berharap kedepan ada sinergitas yang terbangun antara pemerintah kabupaten Tambrauw dengan pemandu wisata sebagai duta dari ujung tombak pariwisata dalam mengembangkan pariwisata di daerah.

Sementara itu, sebagai narasumber dari Yayasan Rae Bobot Tambrauw, Alberth Nebore, mengatakan, tujuan pembangunan pariwisata adalah untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, karena masyarakat perlu terlibat dan berperan dalam dunia pariwisata, antara lain menjadi pelaku usaha wisata dalam berbagai usaha wisata, misalnya jasa pemandu hewan-hewan kharismatik, jasa akomodasi, kuliner dan transportasi.

“Dari aspek elemen ekowisata maka Tambrauw memiliki keindahan alam baik blue wonder atau perairan maupun green wonder atau dari hutan. Selain itu keanekaragaman hayati flora dan fauna. Sedangkan elemen budaya dan sosialnya tdk kalah banyaknya, misalnya Tambrauw menyimpan lebih dari 50 jenis kegiatan budaya maupun kuliner yang dapat disiapkan menjadi atraksi wisata,” terang Nebore.

Dikatakannya, Tambrauw juga merupakan rumah untuk 114 jenis burung, 6 jenis diantaranya adalah burung Cenderawasih, diantaranya Cenderawasih kuning kecil (Lesser of paradise), Cenderawasih belah rotan (Cincinnurus), dan Cenderawasih mahkota warna warni (super bird paradise).

“Semua potensi ini merupakan aset yang dapat dijadikan sebagai produk pariwisata di kabupaten Tambrauw. Salah satunya adalah menjadi daya tarik tersendiri,” terangnya.

Di tempat terpisah, kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Abraham Mayor, mengatakan, masa pandemi menjadi waktu pemerintah daerah melalui dinas Pariwisata membenah diri dan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata yang nantinya menjadi pelaku jasa wisata di masa post pandemi.

Sedangkan menurut, Kabid Promosi dan Pemasaran, Theodorus Paraibabo mengatakan, masyarakat perlu melihat pariwisata sebagai bagian dari hidup mereka sendiri.

Karena pariwisata sangat tergantung dari adanya lingkungan yang terjaga baik, kenyamanan berinteraksi antara alam dan manusia secara harmonis. Kalau masyarakat memahami manfaat utk masa depannya maka kedepan tdk ada lg palang memalang, melainkan saling mendukung, memelihara dan menjadikan semua potensi alam ini bermanfaat secara ekonomi.