Berita

Mutu Pendidikan di Maluku Masih Rendah

×

Mutu Pendidikan di Maluku Masih Rendah

Sebarkan artikel ini
Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Maluku, Freddeck Rahakbauw. Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Maluku menilai, mutu dan kualitas pendidikan yang merupakan sarana dan penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pembangunan masih sangat rendah.

1493
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Padahal, pendidikan berperan penting dalam mengentaskan kemiskinan, dan memberikan keterampilan kepada seluruh masyarakat, untuk mencapai potensinya secara optimal.

“Penyelenggaraan pendidikan di daerah terpencil, akan mampu menjembatani kesenjangan di masyarakat, melalui budaya belajar di sekolah,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi Maluku, Freddeck Rahakbauw kepada wartawan, di Ambon, Senin (21/9).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku harus memberikan perhatian khusus pada bidang pendidikan, dengan cara mengadakan uji kompetensi terhadap guru, yang akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan.

“Peningkatan program pelatihan dan pengembangan profesi guru, mengingat bahwa kualitas pendidikan yang baik, akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar dia.

Pemprov Maluku, menurut dia, perlu memberikan perhatian khusus dalam hal penyebaran guru di Provinsi Maluku, karena permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia, tidak lepas dari kualitas tenaga pendidikan, yakni guru.

Dikatakan Rahakbauw, guru selain memiliki peran sebagai pendidik, guru juga sebagai ujung tombak terselenggaranya pendidikan yang berkualitas.

Menurutnya, Pemerintah Provinsi Maluku perlu meningkatkan kemampuan akademik, dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan.

“Sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal, terutama dalam peningkatan watak dan budi pekerti, agar dapat mengembalikan wibawa lembaga dan tenaga pendidik,” tandas Rahakbauw.