Menuju PON XX Papua, Pemprov Kaltim Laksanakan Program TC

Kadispora Kaltim, Agus Tianur didampingi Kasi Promosi Olahraga ketika menerima kunjungan kerja KONI Kaltim, di Kantor Dispora Kaltim, Senin (18/1/2021). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), menyambut baik atas kesiapan KONI Kaltim yang akan melaksanakan program Trainning Centre (TC) Sentralisasi atau Pemusatan Latihan daerah (Puslatda) dengan perkiraan pelaksanaan kurang lebih enam bulan sebelum keberangkatan menuju PON XX Papua 2021.

Proses sentralisasi nantinya direncanakan menggunakan venue Stadion Madya Sempaja dan Stadion Utama Palaran Samarinda.

“Prinsipnya Pemprov khususnya Dispora Kaltim siap mendukung dan menyukseskan program KONI Kaltim maupun Pengurus Cabor Provinsi. Apalagi dalam mempersiapkan atlet menuju PON Papua. Insyaallah Dispora siap mendukung,” kata Kadispora Kaltim, Agus Tianur, lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Selasa (19/1/2021).

Selanjutnya, untuk penginapan atlet selama sentralisasi, rencananya akan menggunakan dua asrama atlet di Kompleks Stadion Sempaja, serta Asrama SKOI untuk atlet yang berlatih di Stadion Utama Palaran.

Menurut Agus, penggunaan Kompleks Stadion Utama dan Stadion Madya oleh atlet PON sudah sewajarnya, karena diyakini atlet Kaltim akan membawa nama Kaltim di ajang olahraga terakbar empat tahunan di tanah air tersebut.

Meski demikian, Agus Tianur tetap mengingatkan, karena saat ini masih pandemi Covid-19, berdasarkan hasil koordinasi dengan Satgas Covid-19, atlet juga harus mematuhi protokol kesehatan selama berlatih.

“Hal ini tentu kita pahami bersama, bahwa tujuannya adalah untuk kebaikan dan tindak lanjut jangka panjang penggunaan stadion. Jangan sampai ada yang lalai, sehingga justru menjadi bumerang bagi program yang sudah disusun,” pesan Agus.

Zuhdi Yahya melaporkan Desentralisasi Mandiri PON Kaltim telah dilaksanakan Februari 2018, dengan bentuk latihan dilaksanakan secara mandiri oleh Pengprov Cabor dan dimonitoring oleh KONI Kalimantan Timur.

Selanjutnya tahap kedua, yakni TC Sentralisasi atau Puslatda. “Kalimantan Timur akan mengikuti 33 cabor,” jelas Zuhdi.