Berita

Mendag Zulhas Buka Opsi Impor Beras India

×

Mendag Zulhas Buka Opsi Impor Beras India

Sebarkan artikel ini
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas). (foto: Instagram/@zul.hasan).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) membuka opsi impor beras dari India guna mencukupi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Beras dari India, menurutnya, bisa disetok di Badan Urusan Logistik atau Bulog.

“Maksud saya beli dulu, nanti masuknya setelah panen raya tidak apa-apa. Jadi Bulog punya stok tapi di India,” kata Mendag Zulhas dalam acara Seminar Nasional Nagara Institute di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Usulan untuk impor beras dari India tersebut, diakui Mendag muncul usai kunjungan kerjanya di India beberapa hari lalu. Menurutnya, persoalan pangan merupakan masalah serius yang harus disiapkan sejak jauh-jauh hari.

4936
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Zulhas menilai impor beras bisa menjadi opsi jika pada musim panen raya ini Bulog tidak mampu memenuhi kecukupan stok CBP.

“Sekarang stoknya kan enggak ada, ada tapi enggak banyak harus sampai 1,2 (juta ton). Tadi saya tanya panen ini sudah beli berapa Bulog, baru 35 ribu ton,” ucapnya.

Mendag menjelaskan, di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, masing-masing negara membatasi akses penjualan, termasuk penjualan beras. Jika tidak bergegas mengambil mitigasi, ia khawatir stok beras tidak mencukupi kebutuhan masyarakat.

“Jadi harus siap-siap, siap-siap itu artinya kita harus punya cadangan di luar negeri kalau sewaktu-waktu diperlukan, nanti ada. Jangan sampai kita mau beli tidak ada barangnya, bukan impor sekarang,” jelasnya.

Kendati demikian Mendag Zulhas menegaskan bahwa impor beras dari India tersebut baru sebatas usulannya dan belum didiskusikan lebih lanjut dengan stakeholder terkait, apalagi membuat kesepakatan dengan pemerintah India.