Mau Jalan-jalan? Ini Rekomendasi Tempat Traveling di Jabodetabek

Bukit Mangunan, Yogyakarta (Foto: Morteza Albana/TN).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Menjelang Bulan Suci Ramadan 1444 H membuat masyarakat ingin pergi berlibur sebelum memasuki bulan puasa. Berikut rekomendasi lima tempat yang tak jauh dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) untuk menghabiskan waktu liburan sebelum puasa mulai dari pengunungan hingga laut lepas.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) adalah salah satu taman nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan pada tahun 1980, taman nasional ini merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. 

TNGGP terutama didirikan untuk melindungi dan mengonservasi ekosistem, flora dan fauna pegunungan yang cantik di Jawa Barat membuat banyak wisatawan yang ingin mencumbui puncak gunung Pangrango dan Gede.

Dengan luas 24.270,80 hektare, wilayahnya terutama mencakup dua puncak Gede dan Pangrango beserta lebatnya hutan pegunungan di sekelilingnya.

Selain itu, TNGGP juga memiliki Alun – alun Surya Kencana seluas tiga kali lipat lapangan sepak bola. Sejauh mata memandang area tersebut banyak ditumbuhi bunga edelweis bermekaran yang mampu membuat mata para pendaki dan wisatawan betah berlama-lama.

Berikutnya, Taman Nasional Gunung Halimun–Salak (TNGHS) adalah salah satu taman nasional yang terletak di Jawa barat, tepatnya diapit tiga wilayah yakni Sukabumi, Bogor dan Banten.

Kawasan konservasi dengan luas 113.357 hektare ini menjadi penting karena melindungi hutan hujan dataran rendah yang terluas di daerah ini, dan sebagai wilayah tangkapan air bagi kabupaten-kabupaten di sekelilingnya. 

Dengan lingkup wilayah yang didominasi pegunungan. TNGHS memiliki dua puncak utama yang banyak dijajaki para pendaki dan wisatawan diantaranya Puncak Salak Manik 1 (2211 Mdpl) dan Puncak Prabu (2180 Mdpl).

Lebih dari 700 jenis tumbuhan berbunga hidup di hutan alam di dalam TNGHS, juga ada keberadaan beberapa jenis fauna penting yang dilindungi di sini seperti elang jawa, macan tutul jawa, owa jawa, surili, dan lain-lain. 

Kawasan TNGHS dan sekitarnya juga merupakan tempat tinggal beberapa kelompok masyarakat adat, antara lain masyarakat adat Kasepuhan Banten Kidul dan masyarakat Baduy.

Ketiga ada, Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) adalah sebuah kawasan konservasi yang terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, 
Gunung api tertinggi di Jawa Barat ini memiliki luas kawasan 14.841,30 Hektar.

Ketinggiannya mencapai 3.078 Mdpl membentuk kerucut di sisi sebelah Utara. 
Kawasan TNGC merupakan habitat bagi sekitar 119 tumbuhan alam yang terdiri dari 40 jenis anggrek dan 79 jenis non-anggrek termasuk koleksi tanaman hias. Juga tercatat 38 spesies mamalia, 112 spesies burung, 60 spesies herpetofauna dan 70 spesies anggrek (PILI-TNGC, 2014). 

Tiga spesies kunci yang terancam kepunahan dan menjadi perhatian utama dalam upaya menjamin kelestarian populasi dan habitatnya di kawasan TN Gunung Ciremai yaitu Macan tutul jawa (Pantherapardus melas), Surili (Presbytis comata), dan Elang jawa (Nisaetus bartelsi). 

Keempat, ada Taman Nasional Kepulauan Seribu yang merupakan kawasan pelestarian alam bahari terletak kurang lebih 45 km di utara Jakarta

Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki tiga kelurahan yang berbeda, yaitu Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Kelapa, dan Kelurahan Pulau Harapan.

Perairan laut di kawasan ini merupakan perairan laut dangkal dengan pulau-pulau karang dan terumbu karang (reef flat dan coral reef). 

Ada beberapa pulau yang menjadi destinasi wisatawan yaitu, Pulau Dolphin, Pulau Semak Daun, Pulau Tidung, Pulau Air, dan Pulau Pramuka.

Sejumlah pulau diatas juga memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan dan kerap dijadikan wisata bawah air yang memukau mata pengunjung.

Khusus di Pulau Pramuka para pengunjung bisa merasakan proses daur ulang sampah plastik menjadi bahan bakar motor (BBM) dengan mesin uap soliter yang didesain khusus.

Di pulai ini masyarakat sekitarpun telah menerapkan pengolahan sampah secara bijak untuk didaur ulang atau dihias menjadi pernak-pernik menarik lainnya.

Taman Nasional ini mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) yang khas, yaitu keindahan alam laut dengan ekosistem karang yang unik seperti terumbu karang, ikan hias dan ikan konsumsi, echinodermata, crustacea, molusca, penyu, tumbuhan laut dan darat, mangrove, padang lamun, dan lain-lain.

Terakhir adalah Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia Kawasan taman nasional ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleum, Pulau Peucang, dan Pulau Panaitan. 

Kawasan taman nasional ini mempunyai luas sekitar 122.956 Ha; (443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudra Hindia.

Ujung Kulon merupakan taman nasional tertua di Indonesia yang sudah diresmikan sebagai salah satu Warisan Dunia yang dilindungi oleh UNESCO pada tahun 1991, karena wilayahnya mencakupi hutan lindung yang sangat luas. Sampai saat ini kurang lebih 50 sampai dengan 60 badak hidup di habitat ini.