Berita

Lukas Enembe Tidak Keberatan Atas Rencana Kedatangan Ketua dan Penyidik KPK

×

Lukas Enembe Tidak Keberatan Atas Rencana Kedatangan Ketua dan Penyidik KPK

Sebarkan artikel ini
Tim kuasa hukum Lukas Enembe menyampaikan siaran pers usai berkoordinasi dengan Lukas Enembe.

TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Tim kuasa hukum mendatangi kediaman Gubernur Papua, Lukas Enembe di Jayapura, Selasa (25/10).

1560
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kedatangan tim kuasa hukum guna berkoordinasi terkait rencana kedatangan Ketua KPK, penyidik, dokter KPK serta dokter independen dari ikatan dokter Indonesia (IDI) ke kediaman Lukas Enembe.

Meskipun dengan kondisi sakit stroke, Lukas Enembe ditemani keluarganya tetap menerima kedatangan tim kuasa hukum yang terdiri dari 12 orang pengacara dari Jakarta dan Papua tersebut.

“Untuk berjalan, Pak Lukas harus pelan-pelan. Untuk bicara pun masih belum sempurna, dan terdengar kurang jelas,”ujar kuasa hukum Lukas Enembe, Roy Hening kepada para pewarta usai berkoordinasi.

Sesuai hasil koordinasi, pihaknya tidak keberatan atas rencana kedatangan ketua dan penyidik KPK ke kediaman Lukas Enembe untuk melaksanakan pemeriksaan.

“Intinya kita (tim kuasa hukum) tetap kooperatif, juga pihak keluarga, kalau bapak (Lukas Enembe) sehat dan mampu menjawab pertanyaan, silahkan lanjutkan. Tapi kalau bapak sudah tidak mampu menjawab karena sakitnya, maka harus hentikan,”ujar Roy.

Sementara itu, Lukas Enembe yang ditemui terpisah mengaku akan menjamin keamanan terkait rencana kedatangan ketua dan penyidik KPK. Termasuk tidak memanggil para simpatisan yang tiap hari berjaga di kediamannya.

“Kita tidak panggil, semua datang sendiri, tidak kita bayar. Pangdam juga menyatakan siap mengamankan kedatangan penyidik KPK,”ujar Gubernur Papua dua periode tersebut.

Ia menyebut bahwa tuduhan KPK bahwa dirinya menerima suap dan melakukan korupsi adalah merupakan fitnah yang luar biasa.”Apa yang saya rampok, saya mengurus rakyat saya, bukan merampok,”cetusnya.