Berita

Literasi Digital di Sorong Bahas Pentingnya Etika dan Keamanan Dalam Berinternet

×

Literasi Digital di Sorong Bahas Pentingnya Etika dan Keamanan Dalam Berinternet

Sebarkan artikel ini

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) lewat Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika bersama Siber Kreasi mengadakan kegiatan Literasi Digital, untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam.

1554
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Literasi digital itu sendiri bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi hoax, serta mencegah berbagai dampak negatif dari penggunaan internet.

Kegiatan tersebut dibuka oleh walikota Sorong, Drs. Ec. Lambert Jitmau,M.M,. Rabu (23/9/2021) atau selama dua hari di Swiss-bel hotel Sorong dengan melibatkan pelaku UMKM, pelajar, maupun penggiat sosial media

Dalam sambutannya Walikota Sorong menyampaikan bahwa tranformasi digital nasional harus disikapi dengan serius, sehingga dapat membawa manfaat positif bagi kehidupan.

“Salah satu upaya dalam mendukung percepatan transformasi digital adalah penyiapan sumber daya manusia (SDM) di bidang digital, karena bila SDM siap memahami, menguasai, serta, memperlakukan peran teknologi dengan baik akan bermanfaat bagi pribadi, masyarakat, bangsa dan negara, “ujar Walikota Sorong.

Selaku walikota sorong, Lambert menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kegiatan literasi digital yang diinisiasi oleh kementrian komunikasi dan informatika pusat, melalui Dirjen Aplikasi informatika.

Ia berharap, melalui kegiatan literasi digital ini, dapat membangun kesadaran dan pengetahuan teknologi digital baru dan mempercepat pengembangan, serta peningkatan keterampilan masyarakat Sorong raya dalam bidang fotografer maupun bidang lainnya.

Sementara itu, Nicholas Saputra yang merupakan public figure yang turut mengisi rangkaian kegiatan literasi digital tersebut mengatakan bahwa, dalam mengikuti kemajuan teknologi saat ini, harus dibarengi dengan etika, kecakapan dan keterampilan, budaya, maupun keamanan digital.

“Empat hal ini harus berbarengan dengan dunia teknologi, karena kita tidak bisa mengandalkan kemajuan teknologi saja, tapi bagaimana bisa menggunakannya. Jadi hal itulah yang akan didiskusikan dan disampaikan melalui pengalaman pribadi dan pengetahuan kami untuk bisa disharing dengan teman-teman di Sorong, “ucapnya.

Sebagai sosok publik figur yang sudah sering bermain film, Nicholas Saputra mengaku telah mengalami banyak masa, mulai dari era yang belum terlalu banyak yang memanfaatkan digital sampai di era digital yang sudah begitu canggih.

“Di era digital sekarang kita bisa mendapatkan berita begitu banyak, kita bisa membaca judul berita itu dengan begitu banyak cara. Namun banyak yang kita harus filter, banyak yang harus kita pertanyakan keasliannya dan itu belakangan yang kita harus hadapi dan alami, “imbuhnya.

Di tempat yang sama, Iwan Setiawan selaku CEO Provetic yang juga ikut membawakan materi pada kegiatan tersebut juga mengatakan bahwa, acara yang diselenggarakan kominfo dengan Siber Kreasi merupakan acara yang cukup bagus, sebab tidak hanya diselenggarakan di kota-kota besar

Iwan mengungkapkan, masyarakat Indonesia saat ini yang menggunakan internet sudah berjumlah 202 juta orang, dan yang memiliki sosial media sudah 170 juta orang. Namun berdasarkan hasil riset, dari data digital competitiveness masyarakat Indonesia masih rendah dan masih belum bisa menggunakan digital itu dengan maksimal.

“Makanya acara-acara seperti ini kita pengen sharing, gimana menggunakan teknologi digital itu dengan baik. Jadi punya handphone nggak cuma buat telepon-teleponan dan selfie-selfie tapi bisa digunakan sesuatu yang lebih powerfull. Misalkan hari ini, kita akan ajari tentang teknik fotografi yang bisa dilakukan tidak cuma dengan menggunkan kamera profesional, tapi dengan smartphone itu juga bisa. Jadi kita pengen orang-orang itu bisa maju dengan memanfaatkan digital,”pungkasnya.