Berita

Lisa Minta Satuan Pendidikan Hilangkan Tes Calistung

×

Lisa Minta Satuan Pendidikan Hilangkan Tes Calistung

Sebarkan artikel ini
PJ Ketua TP-PKK, yang juga Bunda PAUD Kota Ambon, Lisa Wattimena, saat melepas anak-anak PAUD se-Kota Ambon menuju Pendidikan SD (Transisi PAUD-SD), di Aula PGSD Unpatti Ambon, Rabu (24/5/2023). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Dalam Proses penerimaan peserta didik baru tingkat Sekolah Dasar (SD), satuan pendidikan di Kota Ambon diminta, untuk menghilangkan tes baca, tulis, dan hitung (caslitung).

1345
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Demikian disampaikan PJ Ketua TP-PKK, yang juga Bunda PAUD Kota Ambon, Lisa Wattimena, saat melepas anak-anak PAUD se-Kota Ambon menuju Pendidikan SD (Transisi PAUD-SD), di Aula PGSD Unpatti Ambon, Rabu (24/5/2023).

Menurut Lisa, selama ini miskonsepsi tentang calistung pada pendidikan usia dini dan pendidikan dasar kelas awal, masih sangat kuat di masyarakat. Padahal, membangun kemampuan pada anak perlu dilakukan secara bertahap dalam cara yang menyenangkan.

“Kita perlu mengakhiri miskonsepsi tentang calistung mulai dari sekarang, dengan transisi PAUD ke pendidikan dasar,” katanya saat memberi sambutan.

Dikatakan, gerakan transisi PAUD ke SD harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, dimulai sejak tahun ajaran baru nanti. Untuk itu, tidak boleh ada pelabelan “siap sekolah” kepada anak.

“Siap sekolah bukanlah pelabelan antara anak yang sudah siap atau belum siap, melainkan proses yang perlu dihargai oleh satuan pendidikan dan orang tua secara bijak,” ungkapnya,

Dengan keterlibatan semua pihak, tambah Wattimena, setiap anak yang bertransisi dari PAUD ke pendidikan dasar, dapat terus melanjutkan proses untuk mendapatkan kemampuan fondasi saat di SD.

“Peserta didik baru yang tidak mengikuti PAUD tetap mendapatkan hak untuk mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi, sehingga memiliki pojakan yang kuat untuk memperoleh pembelajaran selanjutnya,” bebernya.

Lisa menambahkan, selain menghilangkan calistung, satuan pendidikan juga diminta untuk menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru 2 minggu pertama.

“Serta membangun enam kemampuan fondasi anak yang telah dibangun secara kontinu dari PAUD hingga kelas II, pada pendidikan dasar,” tutup Lisa.