Lewat Program School Eco Diplomacy, Kembangkan Kader-Kader Muda Peduli Lingkungan

Anak-anak muda Papua saat mengikuti program School Eco Diplomacy di Luxio Hotel Sorong. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Kembangkan kapasitas anak muda perkotaan, terutama di Tanah Papua dalam menjaga dan melindungi sumberdaya alam Indonesia, Yayasan Ekosistem Nusantara atau Yayasan EcoNusa Foundation kembangkan program School Eco Diplomacy (SED) kelas dasar.

SED kelas dasar Sorong diikuti oleh 20 anak muda dari Kota Sorong. Kegiatan SED akan berlangsung selama tiga hari, 22-25 September 2020.

Selama pelatihan, peserta akan berdiskusi dengan para pakar dan tokoh inspiratif muda asal Tanah Papua, kunjungan lapangan ke Bank Sampah Kota Sorong dan Hutan Mangrove Klawalu serta mengasah keterampilan mereka dalam merancang aksi perubahan untuk lingkungan.

Direktur Yayasan Eko Nusa, Muhammad Farid mengatakan bahwa program School of Eco Diplomacy diadakan agar pemuda-pemudi ini dipersiapkan untuk menjadi kader-kader muda yang memiliki nilai-nilai keberpihakan pada masyarakat dalam isu lingkungan dan hutan.

“Mereka yang terpilih itu akan menuliskan pengetahuan mereka mengenai lingkungan hidup, terutama bagaimana peran ekosistem hutan terhadap perubahan iklim dan kesejahteraan masyarakat. Kita minta ke mereka biar ada essay yang mereka tulis, jadi kita bisa tahu apa saja yang dibutuhkan dalam menjaga dan melindungi sumber daya alam Indonesia, khusunya yang ada di Papua, “jelas Farid di luxio hotel Sorong.

Selain itu, kata Farid, pengetahuan peserta saat mengikuti program School Eco Diplomacy tidak hanya soal menjaga kelestarian hutan, tetapi juga soal kelestarian ekosistem laut.

Disamping itu, Farid mengungkapkan bahwa di tanah Papua dalam 1 hektar hutan terdapat 150 jenis pohon. Karena banyaknya jenis pohon, kata dia, tentunya banyak manfaat yang diberikan kepada masyarakat.

“Kita ini kan tahu di tanah Papua dalam 1 hektar hutannya itu bisa sampai 150 jenis pohon. Sedangkan di Eropa sana, 1 hektar hutan cuma 2 jenis pohon. Karena banyaknya jenis pohon, artinya manfaatnya juga banyak. Karena hutan menyediakan pangan bagi masyarakat termasuk obat-obatan,”ungkap Farid.

Oleh karena itu, Farid berharap pemuda-pemudi ini menjadi garda terdepan yang dapat menyuarakan permasalahan lingkungan dan hutan yang ada di wilayah Papua.

“Kami berharap dari pelatihan ini dapat tumbuh kesadaran diri pada anak muda Kota Sorong terhadap persoalan-persoalan lingkungan di kotanya dan secara bersama-sama melakukan perubahan positif di masa mendatang. Agar kelak mereka dapat berbangga diri menjadi pelaku sejarah dari perubahan lingkungan di Kota Sorong maupun wilayah lainnya di muka bumi,” Harap Farid.