Lebih Riskan dan Berpotensi Menyebarkan Corona, OTG Diminta Kejujurannya Melapor ke Satgas

Data Covid-19 di Kabupaten Sorong. (infografis:Satgas Covid Kabsor)

Aimas, TN – Warga Kabupaten Sorong yang pernah berinteraksi langsung dengan pasien positif corona, diharapkan kejujuran dan kesadaran dirinya untuk melapor diri kepada Satgas Penanggulangan Covid-19 atau Puskesmas terdekat, meski kondisinya saat ini masih sehat atau belum ada gejala terpapar corona.

Dengan sikap seperti itu, tujuannya untuk memudahkan tindakan pencegahan agar virus itu tidak bebas menyebar ke orang lain.

“Keberadaan Orang Tanpa Gejala (OTG) ini lebih riskan dan membahayakan orang lain, jika mereka tidak terdeteksi. Makanya kami himbau kepada siapapun yang pernah berinteraksi dengan pasien yang positif Corona, melapor kepada Satgas atau Puskesmas terdekat, supaya ada intervensi lebih lanjut,” kata Agustinus H Wabia, juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sorong, Senin (6/4/2020).

Yang masuk kategori OTG adalah mereka yang pernah bersentuhan langsung dengan pasien positif Corona. Data yang tercatat di Satgas Covid-19 Kabupaten Sorong, sampai dengan Senin (6/4/2020), jumlah OTG sebanyak 5 orang.

Dari kelima OTG yang ada di Kabupaten Sorong ini, lanjut Agus, ada riwayat mereka bersentuhan langsung dengan pasien positif Corona yang ada di Kota Sorong.

“Karena untuk di Kabupaten Sorong, sampai saat ini belum ada PDP, apalagi yang dinyatakan positif,” tandas Agustinus Wabia.

Sementara untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), secara kumulatif sebanyak 52 orang dan 8 orang dinyatakan sudah selesai pemantauan.

“Kalau berinteraksi dengan ODP atau PDP, dia tidak termasuk dalam OTG,” tambah Agus.

Menurutnya, status sebagai OTG maupun ODP, bukanlah aib yang harus ditutupi atau disembunyikan rapat-rapat. Justru dengan perilaku jujur dari orang-orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif corona, akan menyelamatkan banyak orang.

“Dan support dari orang-orang di sekitar OTG yang sudah terdeteksi maupun ODP, juga jangan berlebihan. Jangan panik dan jangan kucilkan mereka. Yang perlu di lakukan para tetangga hanya menjaga jarak interaksi, dan memberikan support secara psikologi,” tandasnya.**