Korban Rumah Roboh Akibat Cuaca Ekstrem di Sorong Bakal Dapat Bantuan Dari Pemprov PB

Warga klademak pantai yang terdampak bencana alam saat ini masih berada di di tenda pengungsian. (Foto: Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Puluhan rumah warga di Sorong roboh akibat angin kencang dan gelombang tinggi yang terjadi sejak Senin (21/2/2022). Bahkan, ada beberapa rumah yang hanyut akibat disapu gelombang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong mencatat, ada dua lokasi yang terdampak bencana alam tersebut yakni di kelurahan di Klaligi sebanyak 35 rumah dan kelurahan Doom sebanyak 5 rumah, sehingga total 40 rumah yang terdampak.

Atas kejadian ini, Pemerintah Provinsi Papua Barat akan memberikan bantuan dan dukungan bersama pemerintah kota Sorong terhadap korban maupun warga terdampak. Sehingga dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alam itu.

Wakil ketua I DPR Papua Barat, Ranley Mansawan. (Foto: Mega/TN)

“Bapak Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan memerintahkan jajarannya dalam hal ini BPBD Provinsi Papua Barat bahkan Disperindag untuk turun memberikan bantuan kepada warga terdampak,”jelas Wakil ketua I DPR Papua Barat, Ranley Mansawan di Sorong, Rabu (23/2/2022).

Ranley juga mengimbau kepada pihak-pihak lain yang ingin memberikan sumbangan bagi warga kota Sorong dan kelurahan Doom yang terdampak agar terfokus ke posko yang sudah dibentuk oleh pemerintah kota.

“Posko bencana alam ada dua, yakni di distrik Sorong Manoi dan di Kelurahan Doom. Saya harap pihak-pihak yang ingin memberikan sumbangan agar terfokus di dua tempat itu, supaya bantuan-bantuan ini tercatat dan bisa didistribusikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,”ucap Ranley.

“Lain halnya ketika terjadi dualisme posko, takutnya dalam hal pendistribusiannya tidak tersalurkan dengan baik sehingga dapat menimbulkan konflik di antara masyarakat,”sambung Ranley.

Di sisi lain, Ranley mengungkapkan bahwa yang sangat dibutuhkan warga di pengungsian saat ini adalah pembangunan rumah. Sebab, status tanggap darurat yang ditetapkan oleh pemerintah kota Sorong hanya 14 hari.

“Harus ada koordinasi antara BPBD kota dan dan BPBD provinsi . Pengungsi saat ini membutuhkan makanan dan tempat tinggal yang layak. Tadi kita lihat tenda pengungnsiannya sudah ada yang robek-robek. Ini harus jadi perhatian jangan sampai mereka sudah susah jadi tambah susah lagi karena tidak bisa beristirahat dengan baik, apalagi banyak anak-anak kecil di pengungsian, mereka ini harus diselamatkan,”ungkap Ranley.

Ranley juga berterimakasih kepada TNI-Polri yang sudah memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak sejak awal terjadinya bencana alam tersebut.

“Terima kasih untuk TNI Polri yang sudah memberikan bantuan berupa tenda yang cukup baik, nanti kita dari pemerintah tinggal melengkapinya,”pungkas Ranley.