Berita

Kontraktor Akui Proyek Air Bersih di KKT Belum Selesai

×

Kontraktor Akui Proyek Air Bersih di KKT Belum Selesai

Sebarkan artikel ini
Pipa-pipa untuk jaringan air bersih di Desa Meyano Das, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dibiarkan begitu saja di sekitar lokasi proyek, dan tidak dipasang hingga saat ini. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – CV. Saumlaki Mandiri yang merupakan kontraktor yang mengerjakan proyek Pembangunan Jaringan Air Bersih di Desa Meyano Das, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mengakui, jika proyek tersebut hingga kini belum diselesaikan.

Direktur CV. Saumlaki Mandiri, Edmondus Sedubun mengaku, proyek air bersih tersebut sudah dikerjakan pihaknya sejak pertengahan tahun 2019, namun tidak selesai.

Bahkan, kata dia, pihaknya sudah diberikan tambahan waktu untul menyelesaikan proyek tersebut selama 50 hari kalender, namun lagi-lagi proyek tersebut tak mampu diselesaikan. Sedubun tak memberikan alasan konkrit soal tak selesainya proyek dimaksud.

4915
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Ya, berita yang dipublikasikan akhir-akhir ini memang benar. Proyek air bersih di Desa Meyano Das itu belum selesai sampai sekarang. Saya sudah diberikan adendum 50 hari kalender untuk menyelesaikannya, namun belum mampu kami tuntaskan,” ungkap Sedubun kepada Teropongnews.com, lewat siaran persnya, Rabu (24/6).

Dikatakan, untuk mengerjakan proyek itu, pihaknya diberi dana awal sebesar 30 persen dari anggaran proyek tersebut. Anggaran tersebut habis digunakan, untuk pengadaan pipa air bersih. Selanjutnya setelah pengadaan pipa air, dicairkan lagi anggaran berikutnya, yaitu sebesar 60 persen, karena volume air bersih itu tergolong besar.

“Pipa-pipa air itu, sudah kami didistribusikan ke lokasi proyek. Namun belum bisa dipasangkan, karena pengecoran bak penampung baru selesai dilakukan,” tandas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Konstruksi KKT, Polly Matitaputy yang dihubungi lewat yang dihubungi lewat telepon seluler maupun Whatsapp (WA) tidak menjawab.

Proyek yang tidak selesai dikerjakan ini, dianggarkan dua kali dalam satu tahun, dari Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp 2 miliar, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 1,8 miliar pada APBD Tahun 2019.

Informasi yang dihimpun Teropongnews.com menyebutkan, jika proyek jaringan air bersih tersebut baru selesai sekitar 40 persen, yaitu pekerjaan bak penampung air yang baru rampung dikerjakan pada Mei tahun 2020. Sementara jaringannya belum terpasang.

Pipa untuk jaringan air bersih dibiarkan begitu saja di sekitar lokasi proyek, dan tidak dipasang hingga saat ini. Padahal, anggaran yang dikucurkan sangat besar.