Komisi III Puji Pembangunan Prasarana Pengaman Pantai di Telutih

Tim II yang dipimpin Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Rofik Afifudin saat meninjau pembangunan prasarana pengaman pantai di sejumlah lokasi di Kecamatan Telutih. Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Pembangunan prasarana pengaman pantai di Kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) diapresiasi dan menuai pujian dari Komisi III DPRD Provinsi Maluku.

Bagi Komisi III pembangunan prasarana pengaman pantai di sejumlah lokasi di Kecamatan Telutih, yakni di Desa Laimu, Desa Laha Sarane, Desa Moneratu dan Desa Wolu yang dikerjakan PT. Armed Rena Perkasa lewat dana pinjaman dari PT. SMI sebesar Rp 4.825.867.000 ini sangat baik dan diselesaikan tepat waktu.

Kendati, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pembangunan prasarana pengaman pantai di Telutih ini hanya 74 hari kalender, namun pekerjaannya sangat rapi dan sudah 100 persen pekerjaannya, tidak sama dengan sejumlah lokasi lainnya.

Untuk Desa Laha Sarane sendiri, panjang talud pengaman pantai yang dikerjakan yaitu 105 meter; Desa Laimu dengan panjang talud 205; Desa Moneratu dengan panjang talud 212; Dan Desa Wolu dengan panjang talud pengaman pantai 215 meter.

Ketua Tim II, Rofik Afifudin terlihat begitu senang, lantaran masih ada prasarana pengaman pantai yang dibangun dengan baik, dan tepat waktu.

“Saya kira, empat prasarana pengaman pantai di Kecamatan Telutih ini harus menjadi contoh bagi kabupaten lain, dengan proyek yang sama. Bagus sekali talud yang dibangun ini. Saya memberikan champion lah,” kata Rofik Afifudin sambil tersenyum.

Sementara itu, anggota Tim II Fauzan Husni Alkatiri mengatakan, proyek yang berasal dari dana pinjaman dari PT. SMI sebesar Rp 700 miliar harus dikerjakan dengan baik.

“Ini dana pinjaman yang harus kita ganti. Dan gantinya dari mana? Ya, dari uang rakyat juga. Tapi jujur saja, saya sangat senang melihat kondisi talud yang dibangun di Kecamatan Telutih ini,” tandas Alkatiri.

Masyarakat di empat desa, tempat dibangunnya prasarana pengaman pantai ini mengaku senang dengan adanya proyek ini. Warga mengaku tidak lagi merasa khawatir jika datang ombak besar, karena mereka sudah terlindungi dengan adanya talud pengaman pantai tersebut.

“Saat ombak dan gelombang besar yang datang, kami sangat khawatir dan ketakutan, karena air masuk hingga ke rumah-rumah kami. Namun dengan dibangunnya talud ini, kami sudah mulai merasa lega, dan tidak perlu takut lagi,” kata warga.

Untuk diketahui, untuk melaksanakan agenda pengawasan ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Komisi III DPRD Provinsi Maluku membagi dua tim. Tim I yang dipimpin Ketua Komisi III, Richard Rahakbauw mengambil jalur Seram Utara, sementara Tim II yang dipimpin Sekretaris Komisi III, Rofik Afifudin mengambil jalur Seram Selatan.