Berita

Komisi II Minta Penambahan Tenaga Penyuluh Pertanian di Maluku

×

Komisi II Minta Penambahan Tenaga Penyuluh Pertanian di Maluku

Sebarkan artikel ini
Rapat dengar pendapat antara Komisi II DPRD Provinsi Maluku bersama Komisi IV DPR RI, saat agenda penyampaian aspirasi Komisi II ke kementerian dan lembaga di Jakarta, belum lama ini. Foto-Rudy Sopaheluwakan/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Komisi II DPRD Provinsi Maluku meminta, agar tenaga penyuluh pertanian di Maluku ditambah. Pasalnya, hampir 65 persen tenaga penyuluh pertanian ada saat ini, sudah memasuki masa pensiun di tahun ini, maupun di tahun 2024 nanti.

“Itu berarti, petani-petani kami yang selama ini didampingi oleh para penyuluh-penyuluh pertanian itu, terancam tidak akan didampingi,” tegas Anggota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, Halimun Saulatu saat dihubungi dari Ambon, Jumat (24/2/2023).

Sementara, menurut dia, kejelasan soal penerimaan tenaga penyuluh pertanian hingga saat ini tidak jelas.

4568
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Untuk itu, kata Saulatu, pihaknya meminta Komisi IV DPR RI untuk bisa menyampaikan aspirasi masyarakat Maluku, terkait dengan tenaga penyuluh pertanian tersebut.

“Kami minta ada penambahan tenaga penyuluh, termasuk honor mereka. Karena rata-rata honor tenaga penyuluh pertanian sangat kecil, sementara kita sangat berharap banyak dari mereka, untuk bagaimana mendampingi petani. Kami berharap, masalah-masalah ini bisa diperjuangkan oleh Komisi IV,” harap dia.

Selain itu, menurut dia, Maluku saat ini mengalami inflasi yang cukup tinggi, lantaran sebagian besar bahan kebutuhan pokok masyarakat dipasok dari luar Maluku.

Saulatu mengaku, petani khususnya dan masyarakat pada umumnya, sangat berkeinginan untuk bisa bertani dengan menanam cabai, bawang, hingga peternak ayam.

“Tapi apa daya, karena anggaran kami di daerah sangat terbatas, dan kemampuan kami yang juga sangat terbatas. Oleh karena itu kami berharap, Kementerian Pertanian bisa memfokuskan programnya, untuk kami di Maluku,” harap Saulatu.