Kolaborasi Pemkot Ambon-Unpatti Untuk Masyarakat Tangguh

Pencanangan Pengelolaan Kegiatan Sosial Tingkat Komunitas (PKSTK) yang berlangsung di Balai Desa Wayame, Jumat (24/7). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mengapresiasi peran dan kolaborasi yang digagas Universitas Pattimura Ambon melalui Pengelolaan Kegiatan Sosial Tingkat Komunitas (PKSTK). Hal itu disampaikan Sekretaris Kota (Sekkot), AG Latuheru saat pencanangan PKSTK yang berlangsung di Balai Desa Wayame, Jumat (24/7). Demikian siaran pers yang diterima Teropongnews.com, di Ambon, Sabtu (25/7).

Menurut Sekkot, Penanganan dan penanggulangan Covif-19 berbasis komunitas adalah upaya terdepan dan pertama dalam penanganan dan penganggulangan Covif-19.

”Jika komunitas di Kota Ambon kuat dan tangguh dalam penanggulangan Covid-19, saya sangat yakin Kota Ambon akan tangguh pula menghadapi Covid-19. Kedepan, kita semua mampu beradaptasi ditengah pandemi ini,” imbuh Sekkot.

Sekkot menambahkan, ada 3 desa/negeri yang akan dijadikan percontohan pada kegiatan yang akan berlangsung selama kurang lebih sebulan ini, yakni Desa Wayame, Negeri Laha dan Negeri Hukurila.

“Diharapkan, PKSTK dapat diimplementasi di ketiga Desa/Negeri ini dengan baik, sehingga dapat menjadi model dan dapat direplikasi pada Desa/Negeri dan Kelurahan lain di Kota Ambon, dalam upaya penanggulangan Covid-19,” harap Sekkot.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fisip Unpatti, Prof. TD Pariela menjelaskan, pencanangan PKSTK menghadirkan momentum dalam rangka memulai pekerjaan yang besar, dan tanggung jawab berat terhadap masyarakat di kota Ambon.

Menurutnya, momentum dimaksud dapat memberikan kesempatan terutama bagi Unpatti untuk melakukan pengabdian yang sesungguh-sungguhnya kepada masyarakat di Kota Ambon.

“Harapannnya adalah melalui pengabdian ini, kita lewat kolaborasi antara Fisip dan Kedokteran Unpatti yang mengatasnamakan universitas bersama Pemerintah Kota Ambon bisa mendorong proses perubahan perilaku didalam warga komunitas, untuk bagaimana menanggulangi Covid-19,” imbuh Dekan.

Diakuinya, substansi penting dalam mengendalikan Covid-19 adalah, bagaimana mengendalikan masyarakat. Dalam konteks itulah, Unpatti Ambon mencoba mendesain strategi pengendalian masyarakat dengan sedemikian rupa, agar mudah diawasi dan dikendalikan.

“Kalau rentan kendali terlalu jauh dan wilayah peran terlalu luas, rasanya agak sulit juga untuk mengendalikan masyarakat. Asumsi kita adalah, ketika masyarakat disuatu komunitas sudah bisa dikendalikan cara berperilakunya, maka wilayah-wilayah publik akan aman, karena warga dikomunitas sudah belajar tentang bagaimana beradaptasi dengan situasi Covid-19, sehingga ketika berada diluar komunitas, mereka dengan sendirinya dapat menerapkan protokol yang sama di wilayah-wilayah publik,” kata dia.