Berita

Kodim 0724/Boyolali Gelar Kegiatan Manunggal Air dan Ketahanan Pangan

×

Kodim 0724/Boyolali Gelar Kegiatan Manunggal Air dan Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
Dandim 0724/Boyolali, Letkol Arm Ronald F Siwabessy, M.A. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Kodim 0724/Boyolali menggelar kegiatan manunggal air dan ketahanan pangan, Selasa (13/9/2022). Kegiatan ini dikerjakan oleh Tim Pal Kostrad dengan melibatkan warga di sejumlah desa di Kabupaten Boyolali, dimana kegiatan tersebut dilaksanakan.

“Jadi kita hadir pada kesempatan hari ini, yakni kita ingin mengecek program ketahanan pangan, yang langsung diinisiasi oleh Bapak KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Ketahanan pangan yang kami laksanakan di Kodim 0724/Boyolali ini, yaitu melalui penanaman jagung seluas 1 hektar, yang semuanya ditujukan untuk masyarakat. Jadi, setelah kita tanam bersama masyarakat, seluruh hasilnya kita berikan kepada masyarakat,” kata Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy, M.A dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Teropongnews.com, di Ambon, Selasa (13/9/2022).

Ditengah situasi perekonomian yang sulit seperti sekarang ini, kata dia, program seperti ini dirasakan sangat positif dan bermanfaat bagi masyarakat.

4561
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Lebih lanjut Dandim Roland menambahkan, untuk program ketahanan pangan dilaksanakan di Dk. Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali dengan luas lahan 1 hektar, dan jenis bibit tanaman adalah Jagung Pertiwi 2.

“Persiapan lahan dilakukan pada 17 Juli 2022, penanaman dimulai pada 27 Juli 2022, pemupukan pada hari ke-21, umur tanaman jagungnya itu adalah 46 hari, tinggi tanaman yakni 70 cm, dan rencananya panen jagung ini akan dilakukan pada umur 100 hari,” tandas Dandim Ronald.

Untuk program TNI manunggal air, bagi dia, merupakan salah satu kegiatan yang luar biasa, lantaran bagaimana pihaknya merekayasa atau membuat pompa-pompa yang ada di lokasi-lokasi yang mengalami krisis air di Kabupaten Boyolali.

Dandim Ronald mengaku, program manunggal air ini telah dilakukan pihaknya di lima titik. Dimana, masyarakat di lokasi-lokasi tersebut sangat merasa terbantu, dengan adanya pompa-pompa air dimaksud, sehingga air bisa mengalir langsung ke lingkungan dimana mereka berada.

“Saya kasih contoh, salah satunya di Solo. Di Solo itu sangat sulit air, karena lokasi airnya berada di lembah, diantara gunung Merapi dan Merbabu. Nah, dengan adanya program TNI manunggal air, maka kita merekayasa pompa hidram sehingga kita bisa membawa air tersebut menuju rumah-rumah penduduk, yang ketinggiannya itu ratusan meter lebih di atas gunung,” beber Dandim Ronald.

Untuk program manunggal air di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, menurut Dandim Ronald, pihaknya menggunakan pompa hidram memanfaatkan sumber air yang ada di Desa Tawangsari. Air dari pompa hidram kemudian digunakan oleh masyarakat, untuk mencukupi kebutuhan air yang diperlukan warga Dk. Ngempak RT 03/03, Desa Tawangsari, yang berjumlah 235 Kepala Keluarga (KK).

Sementara di Desa Jemowo, Kecamatan Tamansari, lanjut dia, dengan menggunakan pompa pendorong, dan memanfaatkan sumber air yang ada di Desa Jemowo dan hasilnya bisa untuk mencukupi kebutuhan air yang diperlukan warga Dk. Dukuhrejo RT 07/08 yang berjumlah 70 KK.

“Di Desa Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, dengan menggunakan pompa pendorong, sehingga hasil dari pompa tersebut dapat digunakan pengairan lahan ketahanan pangan,” ungkap Dandim Ronald.

Untuk di daerah Senet, Desa Selo, Kecamatan Selo, kata Dandim Ronald, pihaknya menggunakan pompa sibel, dan memanfaatkan sumber air yang ada di Dk. Senep, Desa Selo, dan hasilnya dapat untuk mencukupi kebutuhan air yang diperlukan warga Dk. Senet yang berjumlah 167 KK.

“Di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, pelengkapan menggunakan pompa hidram, dengan memanfaat sumber air yang ada di desa setempat, dan hasilnya dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan air yang diperlukan warga di sana yang sejumlah 627 KK,” tutup Dandim Ronald.