TEROPONGNEWS.COM, MAYBRAT- Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, bersama bupati Maybrat, Bernard Sagrim, dan Ketua Klasis GKI Ayamaru, Naomi Nety Howay, menghabiskan gedung gereja baru GKI Rafidin Temsos kabupaten Maybrat sekaligus meresmikan Pastori (rumah Pendeta) jemaat GKI Rafidin Temsos, Kamis (20/5/2021).
Ketua Sinode GKI di tanah Papua, Pdt Andrikus Mofu, memberikan apresiasi terhadap kebijakan bupati Maybrat, dimana telah memberi perhatian khusus terhadap GKI di Tanah Papua di Maybrat, khususnya jemaat Rafidin Temsos, sehingga gedung gereja baru bisa diresmikan.
“Kami sangat mengapreseasi perhatian bupati Maybrat yang adalah ipar saya sendiri atas kepeduliannya terhadap gereja GKI khsusnya di jemaat Temsos. Ini sangat luar biasa, sehingga perlu menjadi kebanggaan tersendiri bagi jemaat di sini, dan perlu mensyukuri bahwa ini semua karena campur tangan Tuhan dan ke depan jemaat Temsos terus mengabarkan Injil dan melakukan pelayanan iman yang baik ke depanya,” ujar mantan ketua Klasis GKI Sorong itu.
Sementara itu Bernard Sagrim dalam sambutannya mengatakan sejak dirinya menjabat sebagai bupati Maybrat, Ia pun berkeinginan untuk membuka daerah yang terosilir seperti Temsos, untuk bisa menikmati berbagai aspek pembangunan seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan juga keagamaan.
Hal ini terbukti dengan berdirinya sebuah gedung gereja yang baru dithabiskan dan diresmikan oleh ketua Sinode GKI di tanah Papua.
“Sejak saya terpilih menjadi bupati daerah ini yang saya pikir duluan, kebijakan mulai saya alihkan ke Temsos sini. Mulai membuka jalan, listrik masuk, dan penyediaan jaringan internet, sehingga perubahan bisa kita lihat sekarang,” ujar Bernard dalam sambutan saat meresmikan gedung gereja jemaat GKI Rafidim Temsos.
Dikatakan dirinya tergerak untuk memperhatikan wilayah Temsos, karena kasih sayangnya terhadap masyarakat yang letak wilayahnya berada di perbatasan Kabupaten Sorong. “Saya mau memperhatikan mereka, karena saya sayang dan mau angkat mereka,” terangnya.
“Kalau kita terlambat, maka pastinya warga Temsos akan pindah ke Kabupaten Sorong, sementara wilayah ini potensial sekali, maka itu harus kita perhatikan dengan kebijakan-kebijakan khusus termasuk tangan sebelah di gereja dan saya ambil alih proses pembangunan gereja,” lanjut Sagrim.
Sementara itu, Korneles Suklu, ketua panitia pembangunan gedung gereja Rafidin Temsos menyatakan, gedung gereja yang telah diresmikan ini menelan biaya Rp2,2 milyar lebih. Sedangkan biaya peresmian gedung gereja baru dan pentabisan menelan biaya Rp4.40 juta.
Gereja GKI Rafidin Temsos Klasis Ayamaru ini mulai dibagun pada tahun 2017 silam. Gedung gereja tersebut, secara keseluruhan dibangun oleh bupati Maybrat secara sepontanitas dengan rincian biaya sebesar Rp2 milyar lebih.
