Ketua Komisi II DPR RI : Dilihat Dari Letak Geografis, Raja Ampat Layak Dimekarkan

Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan anggota tiba di pelabuhan Salafen Misool Utara di sambut bupati Raja Ampat, Abdul Faris Umlati dan masyarakat. Foto ist.

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT- Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, bersama rombongan tiba di kampung Waigama Misool Utara, disambut hangat bupati Abdul Faris Umlati (AFU) bersama seluruh masyarakat Raja Ampat, Sabtu (6/11/2021).

Kehadiran ketua Komisi II bersama anggotanya, dalam rangka penyerahan dokumen calon tiga Daerah Otonom Baru (DOB) di kabupaten Raja Ampat, diantaranya Raja Ampat Selatan (RAS), Raja Ampau Utara (RAU) dan Raja Ampat Tengah (RAT).

Ketua Komisi II DPR RI, Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Foto Wim/TN

“Saya mendapat kesan yang luar biasa, setelah pertemuan di kampung Waigama, bahwa ternyata bukan pemerintah daerah saja yang merasa punya kepentingan. Tapi ternyata dorongan dari masyarakat juga sangat luar biasa. Dukungan itu ternyata datang dari semua kelompok elemen masyarakat, mewakili ketiga calon DOB itu,” ujar Ahmad Doli Kurnia Tandjung, kepada media ini di Sorong.

Menurutnya, hal itu menunjukan bahwa masyarakat Raja Ampat memang solid. Sehingga keinginan dan harapan agar Raja Ampat harus dimekarkan sangat besar.

“Sejujurnya tadi baru saya lihat, bahwa ternyata keinginan masyarakat Raja Ampat ini sangat solid, mereka menginginkan supaya Raja Ampat terus berkembang, makanya mereka mendorong supaya adanya pemekaran wilayah,” terangnya.

Diakuinya, stelah empat kali turun langsung dan melihat kesiapan pemerintah daerah dan masyarakat Raja Ampat dalam percepatan pemekaran, alasannya karena dilihat dari letak wilayah geografisnya.

“Kalau dilihat dari letak geografisnya, berdasarkan data terakhir yang saya terima dari Badan Informasi Geospasial dimana Raja Ampat terdiri dari 2.713 pulau,” jelasnya.

“Setelah kita lihat kalau dari Misool ke Waisai, itu kan harus menempuh waktu yang sangat panjang, kurang lebih sekitar lima sampai enam jam perjalanan laut. Nah, ini yang jadi alasan, jangkauannya kan sangat jauh, belum juga ke Sorong. Itu salah satu faktor,” terang politisi partai Golkar itu.

Ia pun mengatakan untuk menjalankan aktifitas pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat dengan jarak yang jauh seperti itu, tentunya menjadi alasan untuk pemerintah daerah dan masyarakat Raja Ampat mendorong untuk percepatan pemekaran wilayah.

“Secara pribadi, jadi kapasitas saya sebagai pribadi..ya. Bahwa saya melihat kalau Raja Ampat ini sudah sangat layak untuk dimekarkan,” terang anggota DPR RI dari Dapil Sumatera Utara III itu.

Mewakili pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Raja Ampat, bupati Abdul Faris Umlati, memberikan apresiasi yang tinggi kepada ketua bersama seluruh anggota Komisi II DPR RI, atas respon cepat permohonan Pemda Raja Ampat atas usulan pemekaran tiga calon DOB di kabupaten Raja Ampat.

“Kami sangat mengapresiasi atas respon yang begitu cepat dari Komisi II DPR RI, terutama ketua dan seluruh anggota atas usulan pemekaran tiga calon Daerah Otonom Baru di kabupaten Raja Ampat,” terang bupati AFU.

“Tentunya saya mewakili pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Raja Ampat ucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya atas kehadiran ketua Komisi II DPR RI dan anggotanya untuk menerima dokumen pemekaran yang merupakan kerinduan masyarakat Raja Ampat. Kami berharap usulan pemekaran di kabupaten Raja Ampat dapat dijawab oleh pemerintah pusat,” imbuhnya, seraya minta dukungan penuh dari seluruh masyarakat Raja Ampat.