Berita

Kemendikbud Akui Benteng Victoria Merupakan Kebesaran Nasional

×

Kemendikbud Akui Benteng Victoria Merupakan Kebesaran Nasional

Sebarkan artikel ini
Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. I Made Geria, saat menerima kunjungan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dan rombongan dari Pemkot Ambon, DPRD Kota Ambon dan Kodam XVI/Pattimura, Rabu (23/9). Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr. I Made Geria memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Ambon dan Kodam XVI/Pattimura, dalam usaha merevitalisasi Benteng Victoria.

Karena menurutnya, dengan ditempati Kodam XVI/Pattimura, benteng ini bisa tetap ada, karena bisa dirawat dan dijaga. Apalagi dengan upaya revitalisasi ini, berarti nilai budaya dan sejarah benteng ini bisa dilihat oleh publik, dan akan menjadi tujuan wisata sejarah dan budaya.

Dia menandaskan, pada Benteng Victoria ini ada pondasi kenegaraan yang nampak jelas. Apalagi disitu juga ada penjara, dimana pahlawan Nasional asal Maluku, Thomas Matulessy, yang dikenal dengan Kapitan Pattimura ditahan, dan kemudian dieksekusi di tiang gantungan.

2822
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Benteng Victoria sebenarnya kebesaran nasional yang dibangun di Ambon. Jadi bukan hanya merupakan aset fisik saja, tapi nilainya sangat luar bisa dan punya peran yang penting dalam perjalanan sejarah milik nasional,” ujarnya lewat siaran persnya, yang diterima di Ambon, Jumat (25/9).

Dia berharap, agar rencana revitalisasi ini bisa segera terwujud, agar benteng ini bisa dikonservasi atau dilindungi.

“Kami dari Balai Arkeologi Nasional menginginkan ekosistem di benteng itu. Benteng itu merupakan suatu kawasan ekosistem. Karena benteng itu memiliki konteks dengan yang lainnya, yang ada di situ. Mungkin ekologinya juga perlu dilindungi di kawasan itu, karena tidak mungkin dia manunggal atau sendiri disitu,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Asren Kodam XVI/Pattimura, Letkol Inf. Willem George Lewaherilla memaparkan soal sejarah Benteng Victoria, yang dibangun pada tahun 1575 oleh Portugis.

Benteng ini dulunya bernama Nossa Senhora Annucida. Pada tahun 1605, benteng ini diambil alih Belanda dan berganti nama menjadi Benteng Victoria yang berarti kemenangan.

Pada tahun 1950, benteng tersebut di rebut dari Republik Maluku Selatan (RMS), dan dipakai oleh TNI AD, dalam hal ini Kodam XVI/Pattimura hingga saat ini.

“Mengingat pentingnya benteng ini bagi masyarakat karena selain memiliki nilai sejarah, maka Kodam XVI/Pattimura menyambut baik rencana revitalisasi ini,” jelasnya.