Berita

Kecewa dengan Jalan Rusak, Warga Sorsel Tanam Pohon Pisang Sebagai tanda Protes

×

Kecewa dengan Jalan Rusak, Warga Sorsel Tanam Pohon Pisang Sebagai tanda Protes

Sebarkan artikel ini
Warga Sorsel Tanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak, sebagai tanda Protes terhadap pemerintah provinsi Papua Bara. Fot : Ferthes/TN

TEROPONGNEWS.COM, SORONG SELATAN- Ruas jalan utama dari Moswaren hinga kantor DPRD dan kawasan kantor bupati Sorong Selatan (Sorsel) di Sesna Teminabuan, rusak parah.

Diketahui rus jalan yang menjadi tanggungjawab provinsi Papua Barat itu, hingga saat ini belum ada peningkatan dalam hal pengaspalan.

Rusaknya ruas jalan tersebut, sudah terjadi selama bertahun-tahu , sehingga membuat warga yang tinggal di kawasan itu kecewa.

Sebagai tanda kekecewaan terhadap pemerintah kabupaten Sorong Selatan, terutama pemerintah provinsi Papua Barat, maka sebagai tanda Protes, warga akhirnya tanam pohon pisang tepat di BB tengah jalan yang rusak.

Aksi tanam pohon pisang sebagai tanda Protes itu dilakukan oleh warga kampung Samon kilo meter tiga, distrik Water Sorong Selatan, Kamis (16/06/2022).

4967
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan provinsi, yang titik Nolnya mulai dari Sesna kompleks kantor bupati, hingga kampung Athabu, perbatasan dengan kabupaten Maybrat. Jalan tersebut menghubungkan tiga kabupaten yaitu Sorong Selatan, Maybrat, dan Tambrauw.

Mewakili masyarakat, Kosmus Howay menyebutnya bahwa kondisi ruas jalan utama Moswaren – Waigo yang selama ini mengalami kerusakan berat tentunya membuat kami merasa menderita saat melintasi jalan tersebut ke lokasi perkantoran Sesna maupun ke pusat kota Teminabun.

“Terutama jalan tersebut merupakan akses utama baik masyarakat sorong selatan yang ada di Moswaren, Wayer, Kais darat bahkan kabupaten Maybrat yang melakukan aktivitas di Teminabuan tentunya merasa terganggu dengan jalan tersebut yang bertahun tahun rusak dan tidak ada perhatian dari pemerintah kabupaten maupun provinsi,” tegasnya.