Berita

Kapuspen Bantah Info 6 Prajurit TNI Tewas Diserang KKB di Nduga, Papua Pegunungan

×

Kapuspen Bantah Info 6 Prajurit TNI Tewas Diserang KKB di Nduga, Papua Pegunungan

Sebarkan artikel ini
Marinir TNI AL persiapkan fisik dan peralatan dalam rangka Latma Reconex 23 dengan USMC Reconnaisance Unit di Marine Force Reconnaisance Battalion Camp, Pendleton California Amerika Serikat. (foto: Twitter/@Puspen_TNI).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengeklaim prajurit TNI yang tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, sebanyak satu orang.

Dia membantah informasi perihal ada enam prajurit TNI tewas diserang KKB Egianus Kogoya.

Adapun prajurit yang dipastikan gugur adalah Pratu Miftahul Arifin berasal dari Yonif 321/GT. Pihaknya mengaku sulit menembus lokasi lantaran di sisi bersamaan ada terpaan cuaca buruk.

4931
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin. Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu,” ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dikutip Senin (17/4/2023).

Menurutnya, Pratu Arifin gugur pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

Julius melanjutkan, Pratu Arifin pada mulanya bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi, sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok KKB.

Namun, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang berkedalaman 15 meter.

“Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman,” katanya.

Julius pun mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI, termasuk tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

“Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur,” kata dia.

Julius lantas meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera itu. Dia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya,” ucap dia.