Kampanye Anti Kekerasan Perempuan dan Anak Mulai dari dalam Pribadi dan Lingkungan

Sekda Kabupaten Jayapura Hana Hikoyabi saat mengikuti acara Kampanye Anti Kekerasan Perempuan dan Anak di GSG GKI Marthen Luther Sentani

TEROPONGNEWS.COM, JAYAPURA – Menjelang Hari Anti Kekerasan Perempuan dan Anak pada 10 Desember 2020 mendatang , Klasis GKI Sentani mulai mengkampanyekan atau mengedukasi Anti Kekerasan Kepada Perempuan dan Anak mulai dari dalam diri melalui pendekatan gereja lewat Pembinaan Pendeta ,Guru Sekolah Minggu yang berlangsung di gedung Serba guna Gereja Kristen Injil (GKI) Jemaat Marthen Luther Sentani.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura Hana Hikoyabi dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut mengatakan kegiatan yang di gelar oleh Klasis GKI Sentani bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WFI).

Merupaka kegiatan postifi yang mendapat dukungan penuh pemerintah daerah apa lagi dalam misi memkampanyekan Anti kekerasan terhadap perepuan anak, dimana Perempuan indentik dengan peilaku anak sangat erat , sehingga dirinya meminta kepada para Perempuan termasuk Ibu rumah tangga, untuk selalu ramah dalam menangani anak jika dala situasi-situasi tertentu dalam kehidupan sehari – hari “ kita harus tiap hari harus bicara untuk stop kekerasan terhadap anak dan perempuan , perempuan indentik dengan pelanggaran anak khusus perempuan Papua ,” Katanya

Lanjut sekda Hana Hikoyabi kebiasan perempuan Papua dalam menyapa anak perlu di ubah sehingga karakter orang tua dapat mendidik mentak berpikir anak dalam menjalani hari-hari kecilnya.

“Kita Perempuan Papua kalau panggil anak lambat datang ya sudah ada kata-kata kurang menyenangkan yang di lontarkan. sehingga kita harus perbaiki itu mulai dari diri kita sendiri menyapa dengan kata-kata yang manis yang halus walaupun karakter itu belum menjadi kebiasan perempuan Papua tetapi kita tidak menjastifikasi bahwa orang Papua tidak bisa tetapi kita punya hati yang terus mendidik kita untuk menhentikan kekerasan terhadap anak dan perempuan “ Ujarnya Hana Hikoyabi saat memberikan sambutan rabu,18 November 2020.


Ketua Panitia Pdt.Roby Depondoye, mengatakan kegiatan tersebut dalam Rangka Hari Anti Kekerasan anak dan perempuan, sehingga pihak Klasis GKI Sentani dan Wahana Visis Indonesia (WFI ) mencoba untuk mensosialisasikan soal kekerasan terhadap Wanita dan anak dan juga menolak bahaya minuman keras, sehingga ini adalah bentuk sosialisasi bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Jayapura ,Wahana Visi Indonesia (WFI) bersama klasis GKI Sentani

“ Kegiatan sekaligus kita menyatakan bahwa menolak kekerasan mulai dari diri sendiri dengan demikian diharapkan ketua majelis jemaat yang hadi maupun guru sekolah minggu akan memulai akting dari dirinya dalam hal kekerasan terhadap anak dan perempuan “ jelasnya .

Selaim kampanye kekerasan terhadap anak dan perempuan yang di lakukan , pihkanynya berkomitmen untuk menolak minuman keras ,dikarenakan banyak korban berjatuhan akibat dari pengaruh mengkonsumsi minuman keras “ terjadi kekerasan-kekerasan dalam rumah tangga juga bermuara dari minuman keras , selain itu Kabupaten Jayapura ini sudah di canangkan sebagai kabupaten layak anak , dan juga kabupaten jayapura punya peraturan tentang minuman keras “ tuturnya.

Menurut Pdt. Robby Depondoye ini adalah salah satu bentuk bagaiman mengajarkan kepada warga jemaat untuk melihat bahwa ada rambu-rambu yang diberikan bagimana dijumpai kenyataan bahwa ada produksi-produksi minuman keras lokal yang dibuat ditengah masyarakat dikampung-kampung yang menyebabkan kekacauan-kekacauan terjadi .

” Kita ada punya aturan, kita ada punya isntitusi penegakan aturan, tetapi bagian yang di lihat kurang dari sisi edukasi kepada masyarakat karena itu melakukan edukasi kepada masyarakat sehingga kesadaran itu akan muncul dari diri sendiri “ ungkapnya.

Pdt. Robbi meyakini bahwa menangkal segala bentuk kekerasan terhadap anak dan perempuan yang bermuara pada minuman keras ini, dapat terjadi dari dalam diri sendiri , sehingga perlu adanya gerakan menyeluruh pihak gereja untuk menerobos hal tersebut lebih serius . ( nesta )