Berita

Jokowi Minta Perbankan Kawal Kebijakan Hilirisasi

×

Jokowi Minta Perbankan Kawal Kebijakan Hilirisasi

Sebarkan artikel ini
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan sambutannya pada Mandiri Investment Forum 2023, di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi meminta dunia perbankan untuk mendukung dan mengawal kebijakan hilirisasi industri yang dilakukan pemerintah.

Hal itu disampaikan oleh Presiden dalam sambutannya pada Mandiri Investment Forum 2023, di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

“Saya mau juga titip kepada Bapak-Ibu sekalian, agar (kebijakan hilirisasi) ini dikawal. Bank-bank itu mengawal ini. Caranya? Kalau ada orang yang mengajukan kredit untuk bikin smelter, diberi,” kata Jokowi.

4640
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Sebagai Kepala Negara dirinya berharap kalangan perbankan tidak mempersulit pemberian kredit untuk usaha yang mendukung hilirisasi ini karena memberikan keuntungan yang jelas bagi negara dan juga perusahaan pemberi kredit.

Lebih lanjut Presiden menegaskan, konsistensi dalam melakukan hilirisasi adalah kunci yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Oleh karena itu, kata Presiden, ia selalu mengingatkan jajarannya untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi meskipun mendapatkan tantangan dari negara-negara lain.

“Saya sampaikan kepada para menteri setiap rapat, jangan tengok kanan kiri, lurus terus hilirisasi. Digugat di WTO (World Trade Organisation), terus. Kalah, tetap terus. Karena inilah yang akan melompatkan negara berkembang menjadi negara maju bagi negara kita,” ujarnya.

Presiden mengatakan, hilirisasi industri mendatangkan nilai tambah yang sangat besar bagi Indonesia. Presiden mencontohkan, kebijakan larangan ekspor bijih nikel sejak Januari 2020 yang diiringi dengan hilirisasi nikel telah mampu meningkatkan nilai ekspor nikel secara signifikan dari 1,1 miliar dolar AS hingga 30-33 miliar Dolar AS di tahun 2022.

“Bayangkan, dari kira-kira Rp17 triliun kemudian melompat menjadi Rp450 triliun, betapa nilai tambah itu sangat besar sekali,” ujarnya.

Langkah selanjutnya dari hilirisasi, kata Presiden, adalah membangun ekosistem besar yang mengintegrasikan hirilisasi komoditas-komoditas yang dimiliki, misalnya ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle) termasuk baterai untuk kendaraan listrik.

“Kalau kita nantinya ekosistem besar ini bisa kita bangun, nikelnya diintegrasikan dengan tembaganya, diintegrasikan dengan bauksitnya, diintegrasikan dengan timahnya karena ini berada di pulau-pulau yang berbeda-beda, bisa diintegrasikan dan menghasilkan yang namanya EV battery, lithium battery, di situ saja kita, saya enggak tahu berapa kali nilai tambah yang akan muncul,” tuturnya.