Berita

Jaksa Agung Perintahkan 22 Jaksa Senior Sidik Kasus Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Paniai

×

Jaksa Agung Perintahkan 22 Jaksa Senior Sidik Kasus Dugaan Pelanggaran HAM Berat di Paniai

Sebarkan artikel ini
Jaksa Agung, ST Burhanuddin.

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Jaksa Agung ST. Burhanuddin memerintahkan 22 orang jaksa senior dari lingkungan Kejaksaan RI untuk melakukan penyidikan (umum) kasus dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kategori Berat yang terjadi di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, tahun 2014.


“Perintah itu tertuang dalam Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Nomor: Print-79/A/JA/12/2021 tertanggal 03 Desember 2021,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Leonard Eben Ezer Simanjuntak SH MH, di Jakarta, Jumat (03/12/2021) petang.


Sebelum dikeluarkan Sprindik tersebut, Jaksa Agung Burhanuddin terlebih dahulu melalui Surat Keputusan Jaksa Agung Nomor 267 tahun 2021 tertanggal 03 Desember 2021 membentuk tim penyidik dugaan pelanggaran HAM Berat di Paniai,Papua.

4940
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.


“Tim penyidik ini diketuai langsung oleh Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) bapak Dr Ali Mukartono SH MH,” kata Leo.


Menurut Leo, pertimbangan dikeluarkannya Surat Keputusan dan Sprindik Jaksa Agung memperhatikan surat Ketua Komnas HAM Nomor 153/PM.03/0.1.0/IX/2021 tanggal 27 September 2021 perihal tanggapan atas pengembalian berkas perkara terhadap hasil penyelidikan pelanggaran HAM Berat peristiwa Paniai tahun 2014 di Provinsi Papua untuk dilengkapi, ternyata belum terpenuhi adanya alat bukti yang cukup.


“Oleh karena itu perlu dilakukan penyidikan (umum) dalam rangka mencari dan mengumpulkan alat bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang dugaan pelanggaran HAM Berat yang terjadi guna menemukan pelakunya,” terang Leo.