Berita

Guru di Cirebon Dipecat dari Sekolah Usai Komentari Instagram Ridwan Kamil

×

Guru di Cirebon Dipecat dari Sekolah Usai Komentari Instagram Ridwan Kamil

Sebarkan artikel ini
Muhammad Sabil Fadhilah (34) guru yang dipecat setelah mengomentari Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (foto: Ayocirebon.com)

TEROPONGNEWS.COM, JAKARTA – Seorang guru SMK di Cirebon, Muhammad Sabil dipecat dari sekolah usai menulis komentar yang mengkritik Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dalam postingan di Instagram.

Diketahui, Muhammad Sabil sebelumnya mengomentari konten saat Ridwan Kamil tengah berkomunikasi dengan sejumlah siswa-siswi SMP di Tasikmalaya secara daring. Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil memberi apresiasi kepada siswa yang telah urunan untuk salah seorang temannya.

Hanya saja, saat berkomunikasi dengan sejumlah siswa SMP tersebut, Ridwan Kamil terlihat mengenakan jas berwarna kuning. Hal tersebut-lah yang membuat jempol Muhammad Sabil “gatal”, kemudian menuliskan komentar dalam postingan Ridwan Kamil.

4938
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Sabil berpendapat, pakaian kuning yang saat itu dikenakan Ridwan Kamil kurang etis untuk dibawa atau dikenakan saat bersinggungan dengan siswa-siswi sekolah. Di matanya, jas kuning lekat dengan warna salah satu partai politik nasional.

“Komentar saya dalam postingan Ridwan Kamil karena saya lihat beliau menggunakan jas kuning. Dan dalam beberapa kesempatan, saya lihat beliau sedang sering menggunakan jas kuning. Tapi posisinya kan beliau sedang berhadapan dengan dunia pendidikan, yaitu dengan siswa SMP di Tasikmalaya,” kata Sabil kepada wartawan di Cirebon, dikutip Kamis (16/3/2023).

“Yang saya saya yakini, politik praktis itu tidak boleh masuk ke lingkungan sekolah. Meskipun itu secara virtual. Komentar saya sebenarnya hanya ingin mengingatkan, ini kan dunia pendidikan, jadi please jangan pakai atribut partai politik,” ujar dia lagi.

Sabil merasa tidak bermaksud berucap tak sopan menyindir Gubernur Jawa Barat itu. Menurutnya, kata ‘maneh’ yang disampaikan dalam komentar tersebut karena ia menilai Ridwan Kamil sebagai sosok supel yang mudah akrab dengan netizen.

Sabil lantas menjelaskan, ada tiga tingkatan dalam bahasa Sunda yang bisa digunakan sebagai kata ganti ‘kamu’ saat berkomunikasi dengan seseorang.

“Dalam kasta bahasa Sunda, yang saya tahu itu ada tiga tingkatan untuk kata ganti ‘Kamu’. Yang paling sopan itu Anjeun, terhadap sesama itu Maneh, dan yang paling kasar itu Sia,” tutur Sabil.

Seperti diketahui, dalam postingan Ridwan Kamil tersebut, Muhammad Sabil melontarkan komentar yang berisikan pertanyaan. Ia menanyakan posisi Ridwan Kamil saat berkomunikasi dengan para siswa SMP di Tasikmalaya.

“Komentar saya, lebih-kurangnya adalah ‘maneh dalam posisi apa? Sebagai Gubernur, kader partai, atau sebagai pribadi Ridwan Kamil’. Saya cuma posting (komentar) itu,” jelas Sabil.

Hanya saja, buntut dari komentarnya tersebut, Sabil harus menaln pil pahit lantaran berujung dengan keluarnya surat keputusan pemecatan dari pihak sekolah tempat dia bekerja.

“Surat pemecatan itu dibuat tertanggal kemarin (14 Maret 2023). Tapi suratnya baru saya terima hari ini,” pungkas dia.