Gubernur: Penyambungan Listrik Bagi Rakyat Merupakan Kolaborasi Pemprov Kaltim dan PLN

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), H Isran Noor di rumah warga yang dipasangkan listriknya. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BATUAH – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), H Isran Noor secara resmi telah mencanangkan 50.000 sambungan Listrik Rumah Tangga (LRT) belum berlistrik PLN di Dusun Tani Bahagia Desa Batuah Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara.

“Minimal 50 ribu, kalau bisa 100 ribu yang tersambung dan gratis,” kata Isran Noor lewat siaran persnya yang diterima Teropongnews.com, Sabtu (31/10/2020).

Menurut Isran Noor, penyambungan listrik bagi rakyat merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan PT PLN, dan juga swasta/pengusaha seperti perusahaan tambang batubara, yang sangat sinergis.

Sinergi ini lanjutnya, sangat membantu masyarakat. Pasalnya, listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat, dan bisa diwujudkan melalui kerjasama lintas sektor melibatkan pihak perusahaan.

Masyarakat sesuai aturan dan undang-undang, jelasnya, wajib menikmati hasil kekayaan sumber daya alam di sekitar mereka.

“Disinilah kebahagian saya ini, kalau selama ini perusahaan batubara berusaha dengan kondisi harga turun. Namun tetap peduli ke rakyat dengan CSR-nya,” ungkap Isran Noor.

Mantan Bupati Kutai Timur ini mendorong perusahaan-perusahaan melalui dana CSR-nya melakukan kegiatan dan program, untuk masyarakat Kaltim.

“Tidak apa-apa untuk awal ini pengusaha pertambangan batubara dulu. Nanti, perusahaan-perusahaan sektor lainnya juga CSR-nya untuk program kerakyatan,” tegas Isran Noor.

Sementara Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, H Frediansyah mengungkapkan, Desa Batuah menjadi titik nol mengawali program 50.000 sambungan listrik rumah tangga belum berlistrik PLN.

“Ada tiga desa di sekitar sini untuk awal program, yakni Desa Batuah dengan jumlah penerima 64 rumah tangga, Desa Loa Duri Ulu sebanyak 46 rumah tangga, dan Desa Bakungan sebanyak 29 rumah tangga,” ujarnya.

Ditambahkannya, untuk program awal per rumah tangga kapasitas daya listrik yang terpasang 900 Watt sistem voucher. Terutama warga di tiga desa dan Desa Batuah sebagai titik nol pelaksanaan program.