Berita

Green House di Bone, Konsep Pertanian Alternatif

×

Green House di Bone, Konsep Pertanian Alternatif

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, saat berkunjung ke green house yang berada di Dusun Bakunge, Desa Mappasangka, Kecamatan Ponre, Kabupaten Bone, Selasa (2/6). Foto-Ist/TN

Makassar, TN – Di tengah pandemi Covid-19, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Bone, Selasa (2/6).

1507
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Dengan mengenakan kaos sederhana, Wakil Gubernur Sulsel datang ke Kabupaten yang berjuluk Bumi Arung Palakka itu, untuk memantau kondisi pangan atau tepatnya di green house yang berada di Dusun Bakunge, Desa Mappasangka, Kecamatan Ponre.

Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, ditengah pandemi Covid-19 pemerintah tengah memberikan perhatian, untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat, yang sejalan dengan instruksi Presiden RI, Joko Widodo.

“Kami hadir untuk memantau, dan memastikan stok pangan tetap aman dalam situasi pandemi. Dan green house ini bisa menjadi inspirasi konsep pertanian alternatif masa kini, untuk menjaga ketahanan pangan warga,” ungkap Andi Sudirman.

Dia menyebutkan, pembangunan greenhouse ini tidak terlalu sulit dengan menggunakan rangka berbahan bambu, serta wadah tanaman menggunakan gelas plastik.

“Saya kira greenhouse ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya, karena dibangun dengan menggunakan rangka berbahan bambu serta wadah tanaman menggunakan gelas plastik, sehingga cukup mudah, dan didalamnya berisi beragam tanaman sayuran yang penuh manfaat, untuk ketahanan pangan keluarga di tengah pandemi Covid-19,” sebutnya.

Orang nomor dua di Provinsi Sulsel ini menambahkan, konsep memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam bisa dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Salah satu konsep pertanian alternatif yang perlu digalakkan dalam situasi seperti saat ini ditengah Covid-19 adalah, seperti greenhouse serta bisa juga dengan konsep memanfaatkan pekarangan rumah (menanam) untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” tutupnya.

Sementara itu Ardiansyah pemilik usaha green house mengatakan, usaha yang dilakukan bersama adiknya Salman Al Farizi telah berjalan selama dua bulan.

“Usaha green house kami ini baru berjalan sekitar dua bulan, dengan biaya awal pembuatan, sekitar Rp 10 juta,” ungkap anggota Bidang Dakwah dan Pengkajian Islam Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Sulsel.

Ia menyebutkan, memanfaatkan limbah plastik menjadi media tanam seperti gelas bekas minuman. “Green house ini untuk melindungi tanaman dari dingin atau panas berlebih, dan hama yang tidak diinginkan. Biasanya juga bermanfaat, untuk menumbuhkan jenis tanaman tertentu sepanjang tahun. Dalam sistem budi daya dengan hidroponik, menggunakan nutrisi AB Mix,” sebutnya

Lebih jauh Ardiansyah mengaku, dalam green house berisi beragam jenis sayuran. Yakni kangkung, sawi caisim, dan bayam. “Kedepan juga akan ditanam selada, sawi pakcoy. Selain sayur, green house ini rencananya akan digunakan menanam buah, seperti melon,” jelasnya.

Untuk diketahui greenhouse itu milik pemuda bernama Ardiansyah Rusmadi yang merupakan lulusan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bangunan greenhouse-nya sendiri Menggunakan plastik UV 14 persen, dikombinasikan dengan insect net (jaring serangga), yang sekaligus sebagai tempat keluar masuknya udara, serta bambu sebagai tiangnya.