Geopark Berstandar Internasional Jadikan Masyarakat Pelaku Utama Bukan Penonton

kepala badan pengelolaan Geopark Raja Ampat Yusdi Lamatenggo. Foto hizkia

TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT – Badan Pengelola Geopark Raja Ampat melakukan persiapan dalam rangka penjemputan dua Evaluator dari Sekretariatan Unesco Global Geopark Internasional ke daerah ini selama lima hari.

Hal ini di utarakan kepala badan pengelolaan Geopark Raja Ampat Yusdi Lamatenggo kepada wartawan Minggu (9/10/2022). Dijelaskan Yusdi Lamatenggo, Sejak Minggu siang teamnya telah melakukan persiapan terkait kedangan dua Evaluator tersebut di daerah ini.

“Kita sudah melakukan persiapan di Pusat Informasi Geopark Raja Ampat untuk melakukan dekorasi sehingga mereka (Dua Evaluator Dari UNESCO Global Geopark red) masusk semua sudah tertata dengan baik informasinya,” ujar Yusdi.

Kedatangan dua Evaluator di Raja Ampat pada tanggal 12 Oktober 2022, dalam rangka melakukan penilaian terhadap Geopark Raja Ampat selama lima hari, dimana tiga harinya berkunjung ke lapangan untuk melihat langsung “Mereka lima hari berada di Raja Ampat, Tiga hari full di lapangan untuk menyaksikan prakter-praktek menjaga alam oleh masyarakat,” katanya.

Tiga daerah yang menjadi sasaran kunjungan adalah Kawasan Konservasi Nasional Wayag yang merupakan tempat pembesaran pari manta, Pyanemo sebagai ikon Raja Ampat, Masyarakat Pyanemo yang luar biasa berkalaborasi menjaga dan mengelola kawasannya sendiri sehingga banyak mendapatkan manfaat dan yang ketiga, Kampung Wisata Arborek.

Yusdi Menjelaskan kehadiran Geopark Raja Ampat menjadi Geopark berstandar Internasional ini tujuannya bagaimana menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dan bukan penonton di atas alamnya yang kaya akan sumber daya alam.

“Kawasan Geopark ini bagaimana kita menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama dalam pengembangan usaha ekonomi di tingkat local,” lanjut Kepala Badan Pengelolaan Geopark Raja Ampat ini.

Masih kata Yusdi Lamatenggo, Dalam pengembangan Geopark kedepan, memang ada tiga pilar penting, yang pertama pilar conservasi, kedua Pilar Pendidikan, dan yang ketiga pilar dimana menjadikan masyarakat sebagai pelaku utama untuk mendapat ekonomi yang besar dari kehadiran alam yang indah.

Dengan hadirnya Geopark Raja Ampat yang berstandar Internasioanl kita berharap masyarakat terus menjaga alam sehingga ada timbal balik yang di dapatkan masyarakat.

“Kita berharap, masyarakat menjaga alam dan ada timbal baliknya yang itu masyarakat juga mendapatkan nilai ekonomi dari situ,” ujarnya Yusdi berharap.

Geopark itu semacam alat yang memastikan bahwa daerah kita ini, kita bangun secara berkelanjutan sehinga UNESCO akan mengakui kalau daerah tersebut masuk daerah ENOSCO Geopark.

Tentunya kita membutuhkan dukungan media pastinya, tanpa adanya dukungan media Raja Ampat tidak dikenal, kita memperlihatkan kepada dunia bahwa citra Raja Ampat luar biasa.