Gelar Rakerkesda, Ini Fokus Dinkes Papua Barat Daya

Pj. Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad saat membuka Rakerkesda di Vega Hotel Sorong. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM,SORONG – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di Vega Hotel Sorong, Rabu (24/5/2023).

Rakerda tersebut dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad kepala daerah se-Papua Barat Daya, OPD terkait dan pimpinan rumah sakit di Sorong.

Kepala dinas kesehatan Papua Barat Daya, dr. Netty N. Howay menjelaskan bahwa Rakerda tersebut tujuannyauntuk mengharmonisasi program mulai dari Kementerian pusat, provinsi, kabupaten/kota dalam bidang kesehatan.

”Ada 5 program prioritas utama diantaranya ada Sumber Daya Manusia kesehatan dokter dan dokter spesialis, lalu jaminan 1000 hari kehidupan, ditambah dengan program nasional penurunan angka stunting. Itu kita kolaborasi semua hari ini dengan enam pilar kebijakan Kementerian Kesehatan itu kerja sama-sama,”jelasnya.

Apalagi, di tahun 2024 Pemprov Papua Barat Daya menargetkan penurunan angka stunting 14 persen di tahun 2024 di tingkat nasional.

”Penurunan angka stunting yang mau kita capai di tahun 2024 harus 14% tingkat nasional. Apa kita bisa turun 4 persen atau turun 3 persen tergantung hari ini kita bersepakat apa yang kita kerjakan,’ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengapresiasi dinas kesehatan dan pengendalian penduduk dan keluarga berencana provinsi papua barat daya .

Menurutnya, pembangunan kesehatan di wilayah provinsi Papua Barat Daya tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota berserta perangkatnya sampai tingkat kampung. Masing-masing tingkatan pemerintahan harus menjalankan tugasnya sesuai kewenangan sebagaimana diatur dalam regulasi yang berlaku saat ini.

”Pada tahun lalu telah disusun rencana aksi daerah untuk percepatan eliminasi tuberklosis serta penurunan stunting (kekerdilan). Saya berharap rencana tersebut tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi menjadi aksi nyata yang membuahkan hasil. aksi tersebut perlu dibahas lebih lanjut pada kesempatan ini termasuk upaya penurunan angka kematian pada ibu dan bayi,”pungkasnya.