Berita

Gelar Aksi Unjuk Rasa, Pedagang Pasar Mardika Tolak Pindah ke Lokasi Baru

×

Gelar Aksi Unjuk Rasa, Pedagang Pasar Mardika Tolak Pindah ke Lokasi Baru

Sebarkan artikel ini
Pedagang Pasar Mardika menggelar aksi unjuk rasa, di Balai Kota Ambon, Senin (7/6/2021), yang difasilitasi oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ambon. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Walaupun mendukung langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk Revitalisasi Pasar, namun para pedagang pasar Mardika menolak untuk pindah sementara ke lokasi baru yang telah disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, salah satunya di Pasar Transit Passo.

Penolakan pedagang ini disuarakan lewat aksi unjuk rasa, di Balai Kota, Senin (7/6/2021), yang difasilitasi oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ambon.

Pengunjuk rasa yang terdiri dari Perwakilan Pedagang Pasar Mardika dan Mahasiswa ini, bergantian menyampaikan orasi di halaman depan Balai Kota Ambon.

Koordinator Lapangan (Korlap) unjuk rasa, Hasan Kubangun menyampaikan, bahwa salah satu tuntutan yakni penolakan pedagang untuk dipindahkan ke Transit Passo.

“Mengapa menolak, karena jika dilihat dari kondisi geografis letak Transit Passo, jauh dari pusat kota, sehingga pedagang merasa resah pendapatannya akan menurun,” tutupnya.

4958
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Terkait penolakan ini, Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy yang menerima perwakilan pengunjuk rasa di ruang kerjanya mengatakan, akan mencari solusi terbaik untuk relokasi pedagang, karena pada dasarnya Pemkot, tidak memiliki lahan terdekat untuk dapat menampung pedagang pasar Mardika.

“Saya pahami betul keluhan pedagang, namun kita tidak memiliki lahan yang dekat yang dapat dipakai untuk relokasi, sehingga harus dicari solusi bersama,” kata Wali Kota di hadapan perwakilan pedagang dan mahasiswa.

Wali Kota yang dalam pertemuan tersebut didampingi Sekretaris Kota (Sekkot), A.G Latuheru, serta pimpinan OPD terkait menyatakan, bahwa dirinya berhasrat merelokasi pedagang ke lokasi terdekat, yakni Taman Victoria, namun lahan tersebut bukan milik Pemkot tapi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku.

“Saya berhasrat kalau bisa kita pakai taman Victoria. Itu bukan milik Pemkotot tapi Pemprov Maluku, Kalau bisa saya akan dekati Gubernur, untuk bicarakan hal itu,” jelasnya.

Dikatakan, Taman Victoria dalam perencanaan Pemprov, akan dibangun sebagai pusat perbelanjaan (mall), namun hingga saat ini proses tersebut belum berjalan.

“Mudah– mudahan Taman Victoria bisa dipakai sementara untuk relokasi. Saya pahami betul keluhan pedagang, yang merasa berat kalau harus relokasi ke Passo,“ kata Wali Kota.

Untuk itu, dia meminta para pedagang berdoa agar rencana ini disetujui Gubernur Maluku, Murad Ismail. Namun jika tidak disetujui, Pemkot tidak bisa berbuat banyak, karena kewenangan sepenuhnya ada di tangan Pemprov Maluku.

“Tapi kalau gubernur keberatan, saya tidak bisa apa-apa, karena di Taman Victoria, rencananya akan dibangun mall,” ujarnya.

Wali Kota menjelaskan, selain pasar Transit Passo, ada beberapa lokasi lain yang disiapkan Pemkot, yakni Pasar Apung, dan depan Maluku City Mall (MCM), juga dibuka opsi untuk relokasi di kawasan Warasia, Batu Merah.

Namun nantinya jika pedagang harus direlokasi ke Pasar Transit Passo, Wali Kota berjanji akan mengkaji kebijakan untuk meringankan para pedagang, mengingat lokasinya yang jauh dari tempat biasa pedagang berjualan selama ini.

“Jika nantinya harus direlokasi ke Pasar Transit Passo, tentunya kita akan pikirkan untuk retribusi dan pajak. Misalnya akan dipertimbangkan lagi. Betul–betul kita kaji, sehingga pedagang tidak jadi korban,” tandas Wali Kota.