Berita

Gara-Gara Daun Bungkus dan Silikon, Puluhan Pemuda Papua Gagal Jadi Polisi

×

Gara-Gara Daun Bungkus dan Silikon, Puluhan Pemuda Papua Gagal Jadi Polisi

Sebarkan artikel ini

Aimas, TN – Ini peringatan bagi seluruh pemuda asli Papua, yang memiliki cita-cita ingin menjadi anggota Polri. Sejak dini, harus menjaga seluruh organ tubuhnya agar tidak dimodifikasi sedemikian rupa menuruti keinginan hati.

1475
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Proses seleksi Pra Bintara Noken Polri 2020 di Polres Sorong menjadi pelajaran penting. Puluhan pemuda asli Papua harus mengubur cita-citanya sebagai Bintara Polri, lantaran diketahui telah memodifikasi alat vitalnya dengan ramuan tradisional Papua berupa ‘Daun Bungkus’.

Selain itu, ada juga yang terdeteksi menyuntik alat kelamin dengan silicon, supaya barangnya terlihat mengembang, serta karena ada bekas tindik di telinganya. Tiga masalah itu adalah diantara penyebab jatuhnya puluhan pemuda asli Papua saat dilakukan pemeriksaan kesehatan (rikkes), Senin (2/3/2020) lalu.

“Bapak-bapak dan Ibu yang memiliki anak laki-laki dan ingin menjadi polisi, tolong diingatkan agar tidak aneh-aneh. Dari tes kesehatan yang beberapa waktu lalu kita lakukan, ternyata banyak yang tidak lolos karena daun bungkus. Ada juga yang karena disuntik silikon,” kata AKBP Robertus A. Pandiangan S.IK, Kapolres Sorong saat melakukan coffee morning dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan FKUB di Aula Patriatama Polres Sorong, Senin (9/3/2020).

Padahal, saat itu ada 64 pemuda asli Papua yang mendaftar sebagai Bintara Polri, sudah lolos pemeriksaan administrasi. Dari proses itu, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan, sebelum akhirnya mereka diberangkatkat ke Polda Papua Barat di Manokwari, untuk mengikuti tes selanjutnya.

“Dari 64 pendaftar, saat ini hanya tersisa 34 anak yang memenuhi syarat. Sisanya sebanyak 30 anak, dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) alias gagal,” ujar Kapolres Pandiangan.

Ditemui terpisah, AKP Rusli Muhtar, Kepala Bagian SUMDA Polres Sorong yang juga sekretaris penerimaan daerah Pra Bintara Noken Polri, membenarkan hal tersebut. Hanya saja, dia tidak bisa merinci berapa jumlah peserta yang gagal sesuai dengan penyebabnya.

“Untuk tes kesehatan ini, yang menilai adalah panitia di Polda Papua Barat. Hasil pemeriksaan yang telah kita lakukan, kita kirim ke Tim Dokkes Polda Papua Barat, dan mereka yang menilai hasilnya,” tandas Rusli.

34 para pemuda asli Papua yang lolos rikkes di Polres Sorong, selanjutnya diberangkatkan ke Polda Papua di Manokwari, untuk menjalani rikkes tahap 2, tes psikologi, pemeriksaan administrasi tahap 2 serta Penelusuran Mental dan Kepribadian (PMK). “Ada juga nanti tes berenang yang menjadi bagian dari rikkes,” kata Rusli. **