Bayi 6 Bulan di Papua Terjangkit Corona

Jubir Satgas C-19 Papua, dr Silwanus Sumule, Sp.OG (K)

Jayapura, TN – Pandemi Covid-19 di Papua semakin meluas, data terbaru menyebutkan seorang bayi berusia 6 bulan positif terinfeksi C-19. Selain itu, beberapa orang tenaga medis juga menambah daftar kasus C-19 di Papua.

Jubir Satgas Papua, dr Silwanus Sumule, Sp.OG (K) menyebut hasil pemeriksaan laboratorium pukul 10.00 WIT, Jumat (10/4) Malam, terdapat tambahan 13 kasus positif.

“Tambahan kasus positif sebanyak 13 kasus baru, ada tenaga medis dan lebih memprihatikan lagi seorang bayi usia 6 bulan,” kata Sumule, kepada wartawan usai rapat pembahasan C-19 Papua, di Swisbell Hotel, Sabtu siang.

Ia mengatakan, sebaran penambahan kasus tersebut secara detail, di Kabupaten Sarmi 2 kasus, Mimika 6 kasus,  Kota Jayapura tambahan 2, Kabupaten Keerom 1 Kasus, kabupaten Merauke  1 kasus, Kabupaten Jayapura ada 2 kasus.

“Jadi dengan tambahan 13 kasus ini, maka total kasus C-19 Papua berjumlah 61 kasus,” Jelas Sumule.

Sumule mengungkapkan tingkat penyebaran Corona di Papua saat ini sudah masuk dalam kategori penyebaran local (local case). Ia mengungkapkan ada tiga pasien orang Asli Papua (OAP) yang telah terkonfirmasi postif.

“Dengan berat hati harus saya sampaika, ada pasien 3 OAP yang dinyatakan positif. Puji Tuhan, hingga saat ini, dalam kondisi semakin membaik. Ada satu memang masih dalam perawatan, dan kami harap satu dua hari ini sudah ada hasil swab, sehingga kami bisa pulangkan jika hasilnya negative dan dinyatakan sembuh,”jelas Sumule.

Sumule kembali mengingatkan masyarakat Papua jangan pernah menganggap C-19 remeh, sebab virus tersebut tak mengenal usia, suku, agama, pangkat atau profesi.

“Siapa saja bisa terinfeksi dan saya harus sampaikan, saat ini penularan C-19 sudah pada tingkat local, dalam arti  yang terinfeksi ini bukan hanya berasal dari kasus import saja, tapi penularan local di Papua,” tegasnya.

Sehingga ia kembali meminta dan berharap kepada masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah, termasuk melaporkan diri kepada petugas medis, baik di Puskesmas, Rumah Sakit, ataupun Call Centre kepada pihak yang merasa pernah melakukan kontak dengan pasien positif.

 “Jadi masyarakat sudah harus aware, hati-hati  dan tetap laksanakan protap-protap yang di sampaikan oleh pemerintah, tetap dirumah, hindari keramaian, hindari kontak dengan orang lain, rajin cuci tangan, jaga kebersihan diri dan lingkungan, Semoga Tuhan Memberkati kita semua, “ katanya.