Berita

Dua Suku Bentrok di Ibukota Provinsi Papua Tengah, Ini Pemicunya

×

Dua Suku Bentrok di Ibukota Provinsi Papua Tengah, Ini Pemicunya

Sebarkan artikel ini
Tampak aparat Kepolisian sedang mengamankan masyarakat yang bertikai di Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, NABIRE – Bentrok antara dua kelompok suku masyarakat Papua terjadi di Kabupaten Nabire, ibukota dari Provinsi Papua Tengah, Selasa (29/11/2022).

1556
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengungkapkan, pertikaian itu terjadi antara Suku Mee dan Suku Mamberamo. Pemicunya adalah dugaan percobaan tindak pidana pencurian yang dilakukan beberapa warga dari Suku Mee.

Diterangkan Kabid, kejadian itu berawal sekitar pukul 02.00 WIT di komplek Perumahan Sat Pol PP Kelurahan Bumiwonorejo. Kompleks tersebut merupakan tempat tinggal masyarakat pendatang dan beberapa masyarakat Suku Mamberamo.

“Pada saat percobaan pencurian itu diketahui oleh kelompok Suku Mamberamo, dengan cepat yang diduga sebagai para pelaku pencurian yang berjumlah kurang lebih tiga orang melarikan diri dan meninggalkan sebuah sepeda motor,”ungkap Kombes Kamal dalam keterangannya yang diterima teropongnews.com.

Dengan kejadian tersebut, sambung Kombes Kamal, kelompok Suku Mamberamo berinisiatif untuk menahan motor yang ditinggalkan para terduga pelaku pencurian. Tujuannya adalah jika ada yang datang mengambil motor tersebut maka sudah dapat dipastikan bahwa merekalah yang melakukan percobaan pencurian.

“Sekitar Pukul 09.00 WIT, di lokasi percobaan pencurian datang sekelompok orang dari Suku Mee yang berjumlah kurang lebih 100 orang, dan melakukan pelemparan batu dan pengrusakan serta penjarahan rumah,”ujar Kombes Kamal.

Akibat kejadian itu, lanjut Kamal, seorang warga bernama Maria Dogomo mengalami luka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu. Ia pun harus dievakuasi ke rumah sakit guna mendapat perawatan medis.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi kejadian memberikan himbauan agar situasi kembali kondusif. Namun terjadi aksi spontanitas dari kelompok Suku Mamberamo terhadap kelompok Suku Mee yang saat itu masih berada di lokasi kejadian dengan panah. Akibatnya, salah satu warga bernama Stefanus Youw terluka akibat terkena panah di bagian pinggangnya.

“Saat ini situasi di Kabupaten Nabire pasca kejadian tersebut sudah dapat dikendalikan,”tutup Kombes Kamal.