TEROPONGNEWS.COM, RAJA AMPAT- RSUD kabupaten Raja Ampat menggelar Simposium Laparoskopi dengan menghadirkan tiga professor di bidangnya, yakni Prof. dr. Arjono Djuned Pusponegoro, Prof. Le Quan Anh Tuan dan Prof. Pham Minh Hai, MD. dari Endoscopic and Laparoscopic Surgeons of Asia (ELSA) asal Vietnam.
Indonesian Society of Endo Laparoscopic Surgeons (ISES), dr. Errawan R. Wiradisuria menjelaskan Raja Ampat sebagai daerah wisata tingkat dunia sangat memerlukan ilmu dan teknologi kedokteran seperti ini (Laparoskopi).
Dimana kemajuan ilmu dan teknologi di dunia medis merupakan nilai tambah kenyamanan dan rasa aman yang dapat diberikan kepada wisatawan.
“Raja Ampat sebagai daerah pariwisata kelas dunia, harus perlu kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran seperti ini, karena Raja Ampat adalah daerah destinasi wisata kelas dunia, dimana medis merupakan nilai tambah kenyamanan dan rasa aman yang dapat diberikan kepada wisatawan,” ujar dr. Errawan lewat arahannya, Kamis (26/5/2022).
Kata Errawan, Raja Ampat adalah daerah kelima setelah Jayapura, Sorong, dan Merauke, dilaksanakannya simposium oleh ISES untuk memperkenalkan teknologi kedokteran yang sedang digunakan dan dikembangkan di Indonesia, yaitu Laparoskopi di wilayah Papua dan Papua Barat.
Menurut Direktur RSUD Raja Ampat, Meidi L. Maspaitella, S.Gz., MM, Simposium Laparoskopi masih dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun kabupaten Raja Ampat ke-19 pada 09 Mei 2022 lalu.
Dikatakan, Simposium Laparoskopi sangat bermanfaat dan penting bagi tenaga medis di Raja Ampat, terutama terhadap dua dokter ahli bedah RSUD Raja Ampat.
“Teknologi ini (Laparoskopi) sangat berguna di Raja Ampat, dimana kabupaten Raja Ampat merupakan daerah destinasi wisata kelas dunia. Oleh sebab itu teknologi ini harus dikembangkan dan diterapkan. Saya tentunya mendorong dua dokter bedah di RSUD Raja Ampat untuk menguasai teknologi tersebut,” jelas Meidi Maspaitella.
Dikatakannya, keindahan dan keunikan Raja Ampat akan sangat didukung dengan kemajuan ilmu dan teknologi seperti Bedah Laparoskopi.
“Jadi salah satu keuntungannya yaitu proses penyembuhan luka bekas operasi lebih cepat, hasilnya lebih estetik sehingga masyarakat maupun wisatawan dapat segera beraktivitas kembali pasca operasi,” terangnya.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak 23 Mei 2022 lalu di RSUD Raja Ampat itu, juga memberi pelayanan kesehatan secara gratis terutama untuk bagian bedah bagi masyarakat Raja Ampat.
