Berita

DPRD Maybrat Desak Pangdam XVIII Kasuari Tarik Personil Satgas Dari Mare dan Aifat

×

DPRD Maybrat Desak Pangdam XVIII Kasuari Tarik Personil Satgas Dari Mare dan Aifat

Sebarkan artikel ini

Maybrat, TN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Maybrat mendesak Pangdam XVIII Kasuari segera tarik pasukan Satgas TNI sebanyak 20 personil dari Mare dan Wilayah Aifat Timur kabupaten Maybrat Papua Barat.

1517
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

“Kami desak pak Pangam XVIII Kasuari Papua Barat, segera tarik pasukan TNI dari wilayah Mare dan Aifat Timur itu, karena adanya pasukan tersebut membuat masyarakat merasa ketakutan dan tidak merasa aman seperti sebelumnya,” ujar ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Maybrat, Yonas Yewen, A.Md.Tek, kepada media ini, melalui WhatsAppnya, Minggu (1/3).

Menurutnya, Tambahan pasukan organik tersebut membuat masyarakat merasa ketakutan dan merasa resah dengan pasukan TNI berseragam lengkap itu.

“Sepanjang ini tidak ada kontak senjata di wilayah Maybrat lebih di wilayah Aifat Timur dan Mare, jikalau alasan keamanan cukup diperkuat dengan Polsek dan Babinsa saja sudah cukup. Kalau menempatkan pasukan yang berlebihan ini sangat menganggu rakyat, rakyat tidak rasa nyaman, malah membuat rakyat merasa resah,” tandas anggota DPRD Maybrat asal Dapil Mare itu.

Lebih lanjut kata politisi partai NasDem itu, anehnya lagi pasukan tersebut hanya ditempatkan di wilayah Mare dan Aifat Timur sedangkan daerah Maybrat lain tidak. “Maksudnya ada apa dengan kedua wilayah ini, sehingga personil TNI ditempatkan di Mare dan Aifat Timur,” tanyanya.

“Saya memastikan di wilayah Mare dan Aifat tidak ada kelompak Separatis bersenjata untuk melawan negara. Kalau sepanjang daerah Maybrat aman, jangan diprovokasi lagi dengan membuat daerah ini tidak aman. Selama ini aman-aman saja kok. Maybrat ini hanya konflik Pilkada dan Ibu Kota Kabupaten tapi itu sudah selesai, bukan karena ada konflik ideologi bersebrangan,” tegasnya.

Kami berharap agar daerah yang aman ini tidak perlu ada penempatan pasukan, selama ini di Mare dan Aifat dalam situasi yang aman. “Jangan menciptakan sesuatu seolah-olah daerah ini tidak aman,” terang mantan Jurnalis ini.

Ia pun berjanji, akan mendorong masalah tersebut untuk dibahas di Komisi A DPRD Maybrat, dan pihaknya akan menyurati Pangdam XVIII Kasuari, terkait penempatan anggota TNI bersenjata lengkap di wilayah Mare dan Aifat kabupaten Maybrat.