Dokter Ungkap Virus Corona Menular Lewat Percikan Air Liur

Tim dokter Satgas penanggulangan Covid-19 kota Sorong, dr. Farida Siagian. (Foto: Mega/TN)

Sorong,TN – Tim Dokter Satgas penanggulangan Covid-19 kota Sorong, dr. Farida Siagian mengatakan bahwa virus Corona atau Covid-19 paling banyak terdapat pada air liur.

“Virus ini terbanyak 88 persen di air liur , 88 persen di tenggorokan, dan 98 persen di paru-paru. Virus ini juga ada di ingus, ada juga di feses sekitar 70 persen, di darah ada 12 persen. Sementara di urine tidak ada dan saluran reproduksi,”jelas dr. Farida Siagian, belum lama ini.

dr. Farida menjelaskan, virus Corona tidak menyebar melalui udara melainkan lewat air liur. Menurutnya, tetesan air liur yang menempel pada benda bisa menyebabkan penularan virus corona jika individu lain menyentuh benda tersebut.

“Dengan kita pahami virus ini 88 persen ada di air liur, itu lah yang kita tahu bagaimana mencegahnya. Makanya ada isltilah sosial distancing dan physical distancing, artinya kita tidak boleh berdekatan minimal 1 sampai 2 meter. Kenapa masyarakat harus dirumah saja, agar menghindari kontak dengan banyak orang,”terang dr. Farida.

Oleh karena itu, dr. Farida mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker apabila hendak keluar rumah karena mempunyai suatu kepentingan. Penggunanaan masker bertujuan agar seseorang tidak menularkan virus corona lewat air liur.

“Kalau terpaksa kita harus keluar rumah misalkan berbelanja harus memakai masker. Kita memakai masker tujuannya itu bukan supaya kita tidak terkena virus. Virus corona tidak ada di udara tapi di air liur, dia tidak terbang-terbang. Kita harus pakai masker bukan supaya virus tidak masuk ke kita tapi, supaya kita tidak menularkan virus ke orang lain lewat air liur kita. Kita tidak tahu siapa diantara kita yang sudah mengandung virus, karena ada istilah Orang Tanpa Gejala (OTG). Artinya, dia ada virus tapi tidak ada gejala tergantung daya tahan tubuhnya,”ungkap dr. Farida.

Diketahui, di kota Sorong sudah ada dua orang warga yang dinyatakan positif Corona, namun satu orang telah meninggal dunia dan kini tersisa satu orang yang masih dirawat di RSUD Sele Be Solu. Oleh karena itu pemerintah menetapkan Kota Sorong masuk dalam Zona merah atau Zona terjangkit.

“Sehubungan dengan adanya dua orang warga yang dinyatakan positif Corona, itu artinya kota sorong sudah masuk zona merah atau zona terjangkit. Kita semua sudah punya resiko yang sama untuk terpapar. Mari kita sama-sama berjuang, semua akan jadi pahlawan dan pasukan perang melawan Covid-19 ini. Salah satunya kalau kita tidak bisa bikin apa-apa minimal kita dirumah saja,”imbuhnya.

Selain itu juga, dr Farida, mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan sesering mungkin, sebab kuman dapat dimatikan hanya dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

“Karena virus ini banyak di air liur, jadi pada waktu bicara itu liur kita berserakan dimana-mana, makanya kita harus rajin cuci tangan sesering mungkin. Cuci tangan ada 2 cara, yaitu memakai sabun dan air, sebab virus ini hanya mati dengan mencuci tangan pakai sabun dan air. Kedua, pakai handsanitizer, tapi yang paling bagus cuci tangan pakai sabun bukan handsanitizer. Handsanitizer dibutukan saat kita tidak menemukan sabun dan air,” papar dr. Farida sembari menjelaskan bahwa hansanitizer tidak membunuhkan kuman melainkan hanya melemahkan kuman.

dr. Farida menambahkan, terkait penyemprotan cairan disinfektan hanya untuk disemprotkan pada bentuk permukaan seperti alat-alat ataupun barang. dr. Farida tidak menyarankan penyemprotan disinfektan dilakukan pada tubuh manusia, karena dapat menyebabkan sakit paru-paru apabila terhirup.

“Disinfektan itu untuk permukaan saja seperti alat-alat ataupun barang, bukan ke orang. Jadi salah itu kalau dimana- mana ada yang semprot-semprot orang pakai disinfektan, karena bahan dasarnya itu klorin. Klorin itu bahaya kalau terhirup, nanti lama-lama kita sakit paru-paru bukan karena Covid-19 tapi sakit paru-paru karena bayclin. Jadi masyarakat tidak perlu borong-borkng bayclin, cuci tangan saja, dan baju dicuci pakai sabun saja cukup,”tutup dr. Farida.