Berita

DKP Ambon Lakukan Riset Cemaran Mikroba Patogen Pada Ikan

×

DKP Ambon Lakukan Riset Cemaran Mikroba Patogen Pada Ikan

Sebarkan artikel ini
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, melakukan riset profil cemaran mikroba patogen pada produk perikanan ekonomis penting yang didaratkan di Ambon. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ambon, sejak Kamis (03/06/2021), melakukan riset profil cemaran mikroba patogen pada produk perikanan ekonomis penting yang didaratkan di Ambon.

Kepala Dinas (Kadis) DKP, Feby Maail mengatakan, riset ini merupakan kerjasama DKP dengan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

“Proses pengambilan data berlangsung sejak kemarin hingga hari Minggu nanti,” ungkapnya kepada wartawan, di Ambon, Sabtu (5/6/2021).

4921
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Dikatakan, data yang diambil nantinya diuji di Kota Ambon, tapi untuk beberapa elemen tertentu sampel akan dibawa ke KKP Jakarta.

“Sesudah proses pengambilan data dan analisis lab, tim akan menyusun hasil penelitian tentang profil cemaran mikroba patologi, untuk ikan dan lingkungan di Kota Ambon, dan diperkirakan dua sampai tiga bulan kedepan, baru ada hasilnya. Kemudian akan digelar webinar untuk membeberkan hasil penelitian tersebut,” kata Feby.

Diharapkan, hasil penelitian tersebut, memotret realitas yang ada sebagai cikal bakal rekomendasi perbaikan, untuk handling penanganan ikan di tempat pendaratan Kota Ambon.

Dia menjelaskan, selain identifikasi mikroba patogen ikan yang didaratkan seperti bakteri E-coli salmonela, yang bisa menurunkan kualitas ikan, riset juga berupaya melihat faktor kimia pada ikan, contohnya formalin atau zat-zat kimia lain yang dipakai untuk pengawetan.

Alasan mengapa KKP memilih Kota Ambon untuk riset tersebut, menurut Feby, hal itu terkait visi besar kedepan, yaitu Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional.

“Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional itu berarti produk kita harus bisa di akui di pasar, baik pasar domestik maupun pasar eksport. Apalagi pasar eksport, kualitas ikan dengan standar yang diinginkan oleh negara tujuan sangat menentukan harga kita, juga sangat menunjukan produk kita bisa terserap tidak di negara tujuan. Karena itu dengan adanya riset ini, khususnya untuk ikan-ikan yang di daratkan, kita berharap dari awal kita sudah temukan kondisi untuk kita perbaiki,” harap Feby.

Mengenai lokasi penelitian, dia mengatakan, di tempat pendaratan ikan yaitu di Seri, karena kondisi laut jadi ikan banyak masuk di situ.

Selain itu tim juga akan ke PPI Eri, TPI Pasar Arumbai, karena disini juga merupakan tempat pendaratan ikan dari Ambon dan luar Ambon dan PPN Tantui,karena merupakan pelabuhan perikanan.

“Selain ikan yang dijadikan sampel, tim peneliti juga akan melihat kondisi lingkungan. Nantinya mereka akan swab itu . Mereka akan oles dengan alat untuk lantai pendaratan. Misalnya di Pasar Arumbai, mereka juga akan swab keranjang untuk tempat taruh ikan, termasuk uji kualitas air setempat,” pungkas dia.

“Perlu diketahui, sering kali mutu akan turun itu bukan dari ikannya tapi dari kondisi lingkungannya. Contohnya kalau airnya kotor atau lantai yang tidak bersih, keranjang yang tidak bersih, sehingga bakteri atau mikroba patogen itu sebenarnya muncul,” tandas Feby.