Berita

Di SBT Siswa Sulit Belajar Online, Akses Telekomunikasi Jadi Masalah

×

Di SBT Siswa Sulit Belajar Online, Akses Telekomunikasi Jadi Masalah

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Provinsi Maluku dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten SBT, Alimudin Kolatlena. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Sulitnya mendapatkan akses telekomunikasi seperti internet, menyebabkan para siswa di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) sulit untuk melakukan aktivitas belajar mengajar secara online atau dalam jaringan (daring).

1517
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Anggota DPRD Provinsi Maluku dari daerah pemilihan (dapil) Kabupaten SBT, Alimudin Kolatlena mengatakan, proses belajar mengajar dengan sistem daring sangat sulit, lantaran ada sejumlah daerah di Provinsi Maluku yang belum terjangkau akses internet. Salah satunya adalah, Kabupaten SBT.

“Selain masalah jaringan internet, ada juga masalah lain. Kan tidak semua murid itu memiliki kemampuan untuk bisa membeli handphone android, bahkan laptop. Ini fakta, bukan kita mengada-ada. Bagi saya, proses belajar mengajar secara daring tidak efektif dan efisien,” tegas Alimudin kepada Teropongnews.com, di ruang Komisi I DPRD Provinsi Maluku, Kamis (30/7).

Menurutnya, jika pembelajaran lewat daring dipaksakan untuk tetap dilakukan, maka tentunya mutu pendidikan di Maluku akan semakin mengalami penurunan yang drastis.

Dikatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) saat ini memang sedang mengejar untuk membangun infrastruktur telekomunikasi, dan memasang jaringan internet. Namun, untuk saat ini pemda pasti akan mengalami kesulitan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Memang harus ada formula lain yang harus dirumuskan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Maluku, untuk menjawab kepentingan dan keresahan pendidikan di Maluku. Kami takutkan jika proses pembelajaran lewat sistem daring itu terus dipertahankan, maka mutu pendidikan di Maluku tidak akan merata,” tegas Alimudin.

Lebih lanjut Alimudin menambahkan, dirinya sudah banyak mendapat keluhan dari siswa maupun orang tua murid terkait dengan sistem pembelajaran secara online ini.

“Makanya saya katakan tadi, pemerintah harus memikirkan sebuah formula yang tepat, untuk dijadikan sebagai solusi di situasi pandemi Covid-19 ini,” tandas Alimudin.