Di Masa Pandemi Covid-19, Pengangkutan PT. SPIL Alami Penurunan Drastis

Kepala PT. SPIL Cabang Merauke, Puji Hermoko. Foto-Getty/TN

TEROPONGNEWS.COM, MERAUKE – PT. Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL) Cabang Merauke turut terkena imbas selama pendemi Covid-19.

Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19, lima dari enam kapal milik PT. SPIL bisa mengangkut dengan capaian 1.200-1.500 box yang masuk ke Merauke setiap bulannya. Sedangkan selama pandemi Covid-19 ini, maksimal hanya 1.000 box saja per bulan.

“Dampak pandemi Covid-19 ini, dirasakan penurunan drastis. Terutama dalam perekonomian, banyak perusahaan yang tutup,” ujar Kepala PT. SPIL Cabang Merauke, Puji Hermoko, Senin (12/10/2020), di Merauke.

Meski demikian, harga jasa pengangkutan pada PT. SPIL masih sama dari sebelum dan setelah pandemi, yakni Rp7.000.000/kontainer. Nilai ini tidak bisa diturunkan sebab ada biaya operasional, gaji ABK dan pembelian bahan bakar kapal yang harganya kadang berubah.

Jika dibandingkan, dan dilihat dari segi biayanya, antara perusahaan pelayaran dan perusahaan ekspedisi nilai pendapatannya hampir sama. Dengan angka normal pada perusahan pelayaran kisaran 7-8 juta per kontainer.

“Itupun, saat muatan balik tidak ada. Jadi, kita hanya berharap bongkaran dari Surabaya di Merauke. Untungnya, perusahaan pelayaran menggunakan subsidi silang karena PT. SPIL sendiri berada di seluruh wilayah Indonesia,” beber Puji.

Dikatakan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 biaya ongkos angkut tidak bisa diturunkan, karena biaya operasional dan bahan bakar sudah sesuai kebutuhan. Jika dikurangi, konsekuensinya kapal tidak bisa jalan.

Selain itu, perusahaan yang bergerak di jasa angkutan ini harus bersaing dengan dua perusahaan pelayaran lainnya di Merauke.

Ia mengaku, jika ada muatan balik dari Merauke ke luar, hanya berupa besi tua, beras, ikan dengan jumlah yang sangat sedikit kisaran 2 kontainer saja.

Dengan perjalanan seminggu dari SBY-Merauke menurut hematnya, ongkos angkut sangat tidak wajar dengan jumlah muatan balik tersebut. Untuk itu, PT. SPIL memiliki kebijakan sekali jalan melayani dua pelabuhan selain Merauke, agar bisa mendapat sedikit keuntungan.