DHL Kalsel Fokus Tangani Sampah di Kegiatan Haul Abah Guru Sekumpul

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana. Foto-Ist/TN

TEROPONGNEWS.COM, BANJARBARU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berfokus pada penanganan sampah, saat penyelenggaraan dan pasca kegiatan Haul ke-18 Abah Guru Sekumpul yang akan dilaksanakan pada Kamis (26/1/2023).

Kepala DLH Provinsi Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Haul Guru Sekumpul ini sangat mendapatkan atensi dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia maupun internasional.

“Jumlah jemaah yang datang pada saat kegiatan tahun ini hampir jutaan, sehingga tonase sampah sungguh luar biasa. Tahun lalu, karena kegiatannya normal, dan kami melakukan treatment khusus untuk pengelolaan sampah, maka kami memberi stiker pada truk yang mengangkut sampah dari kegiatan tersebut,” kata Hanifah kepada wartawan, di Banjarbaru, Rabu (25/1/2023).

Dikatakan Hanifah, pada tahun ini pihaknya juga akan memberlakukan hal tersebut, karena dirinya meyakini produksi sampah sangat luar biasa.

“Mengingat kegiatan Haul di Teluk Selong yang mana jalan relatif kecil, sehingga peluang mobilisasi truk sampah maupun pick up sampah sangat terbatas, sehingga kami menyiapkan kantong TPS yang ada di beberapa titik di lokasi sekitaran kegiatan, yaitu di Desa Tungkaran untuk wilayah titik acara, kemudian di Desa Indrasari untuk wilayah Sekumpul kami berdayakan TPS di sana serta di Astambul,” ungkap Hanifah.

Ia mengaku, pihaknya pun telah menyerahkan 50 bak sampah karet yang dimaksudkan, untuk menjadi perhatian masyarakat, agar tidak membuang sampah sembarangan. Bak sampah tersebut nantinya akan ditempatkan pada akses menuju tempat acara di beberapa fasilitas umum.

“Kami sudah serahkan ke Pembakal di sekitar tempat acara. Sedangkan untuk dapur umum yang ada, kami hanya bisa membagikan kantong plastik besar yang nanti akan diambil oleh relawan-relawan, dan sudah menyiapkan beberapa pick up untuk menjemput sampah tersebut,” ujar Hanifah.

Menurut Hanifah, pada saat kegiatan haul nanti, sampah-sampah hanya akan dikumpulkan, dan tidak langsung dimobilisasi ke TPA, lantaran pertimbangan akses yang sangat terbatas, sehingga pihaknya akan siapkan 1.000 kantong sampah plastik besar yang dibagikan dan pasca acara akan langsung dilakukan penjemputan sampah di titik kumpul.

“Kita belum bisa proyeksikan berapa jumlah besaran sampah yang dihasilkan, kita hanya bisa menyiapkan paling tidak kita bisa kendalikan dengan menggunakan kantong sampah plastik tersebut,” terang Hanifah.

Di tempat acara pun pihaknya telah menyiapkan empat pasang kontainer plastik, sehingga pada H+1 acara sampah-sampah yang dihasilkan akan langsung diangkut.

“Kami akan kembali rapat bersama relawan dan komunitas tentang bagaimana mekanisme dan titik kumpul sampah yang dihasilkan. Akan kita sepakati selain tiga TPS yang kita siapkan, juga kontainer terbuka yang kapasitasnya relatif besar, sehingga kita harapkan nanti ada sebagian yang bisa dijemput dan diantar agar sampah tidak menyebar kemana-mana,” tandasnya.