Deklarasi Organisasi GMM, Harapan Masa Depan Suku Moi

Foto Bersama Generasi Muda Moi bersama Ketua LMA Malamoi. Foto Hizkia/TN

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Generasi Muda Moi (GMM) secara resmi mendeklarasikan organisasi kepemudaan yang mencakup seluruh suku besar Moi, deklarasi tersebut bertempat di gedung Keik Malamoi kilo meter 13 Kota Sorong, Selasa (9/8/2022).

Marcho Kadakolo, ketua generasi muda Moi mengatakan organisasi kepemudaan yang di deklarasikan bertepatan dengan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia tanggal 9 Agustus 2022.

“Hari ini lahirlah salah satu organisasi pemuda yaitu generasi muda moi yang mana telah dideklarasikan secara bersama, oraganisasi ini merupakan organisasi pengkaderan dan juga organisasi kepemudaan yang independen,” ungkap Marcho.

Dijelaskan generasi muda Moi yang juga aktif sebagai kader GMNI Tanah Papua ini bahwa organisasi yang dideklarasikan hari ini membawahi 7 wilayah suku Moi yang mendiami Kota Sorong dan sekitarnya.

“Organisasi ini terdiri dari seluruh generasi muda Moi yang berada di pelosok kampung hingga perkotaan, yang mencakup 7 suku Moi yang bernaung dibawah organisasi ini, yaitu Moi Kilim, Moi Abun, Moi Klabra, Moi Salkma, Moi Segun, Moi Lemas, Moi Maya,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua LMA Malamoi, Silas O Kalami mengatakan pembentukan organisasi generasi muda Moi merupakan harapan masa depan suku Moi.

“Bagi saya pembentukan organisasi seperti generasi muda moi adalah hak setiap orang, justru itu membantu masyarakat adat, jadi pemuda itu dimana waktunya untuk berdiri sendiri, karena mereka harapan masa depan suku moi,” tandas Silas Kalami.

Tokoh intelektual muda Moi, Marthen Mili, mengapresiasi generasi muda Moi yang bertepatan dengan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia diharapkan membawa suku moi untuk duduk bersama dan sejajar dengan suku-suku yang lain termasuk suku nusantara yang ada di Kota dan Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Raja Ampat

“Saya mengapresiasi generasi muda moi yang mana pada hari ini selasa 9 Agustus 2022 telah mendeklarasikan satu organisasi yang independen yang bagaimana membawa suku ini untuk duduk bersama sejajar dengan masyarakat yang lain, baik masyarakat papua maupun masyarakat nusantara,” terang Marthen.