Berita

Covid-19, Vaksin, dan Cobaan Tuhan Di Pulau Soop

×

Covid-19, Vaksin, dan Cobaan Tuhan Di Pulau Soop

Sebarkan artikel ini
Petugas kesehatan saat menyuntikkan cairan vaksin ke lengan Frengky. (Foto:Mega/TN)

TEROPONGNEWS.COM, SORONG – Lelaki paruh baya itu baru saja turun dari sebuah kendaraan roda tiga yang membawanya menuju sebuah lokasi. Ya, menuju lokasi vaksinasi yang digelar oleh TNI AL wilayah Sorong (Koarmada III, Pasmar 3, dan Lantamal XIV Sorong) di Pulau Sooo, Distrik Sorong Kepulauan, Kota Sorong, Sabtu (17/7/2021).

1461
Mana Calon Gubernur Papua Barat Daya Pilihan Anda yang Layak?

 www.teropongnews.com sebagai media independen meminta Anda untuk klik siapa calon yang digadang-gadang oleh Anda untuk dipilih dan layak jadi calon Gubernur Papua Barat Daya Periode 2024-2029,  kemudian klik Vote pada bagian paling bawah ini.

Dengan langkah kakinya yang masih nampak kuat dikala usia yang sudah tak lagi muda itu, Frengky berjalan menghampiri petugas berseragam loreng TNI AL untuk mendapatkan formulir vaksinasi.

Bermodalkan keberanian untuk mendapatkan suntikan vaksin, Frengky akhirnya menuju ke sebuah tenda. Dari kejauhan, Frengky nampak sudah dilirik oleh petugas medis yang sudah siap dengan jarum suntik yang telah terisi dengan cairan vaksin itu.

Setelah duduk dibawah tenda vaksinasi, Frengky perlahan mengangkat lengan baju sebelah kirinya, tanda telah siap ditancapkan jarum suntik yang akan mengisi cairan vaksin jenis Sinovac ke dalam tubuhnya. Dibalik maskernya yang berwarna biru, tak ada raut wajah yang menunjukkan seolah-olah ia kesakitan.

Usai divaksin, Frengky diarahkan ke tempat observasi. Saat duduk mengantri di meja observasi. Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan itu masih terlihat tenang, sambil memegang sebuah kertas yang akan ditunjukkan saat petugas memanggil namanya.

Namun siapa sangka, dibalik rasa percaya dirinya itu sempat terlintas sebuah ketakutan akan rumor yang beredar di masyarakat, terkait dampak dari suntikan vaksin itu. Mulai dari gejala sesak nafas, pusing, hingga meninggal dunia.

Dengan nada sedikit serak, Ia mengatakan bahwa Tuhan akan menjadi penyelamat baginya. Sepenuhnya ia percaya bahwa semua yang bernyawa pasti akan kembali ke pangkuan yang Maha Kuasa. “Awal dengar vaksin ini saya takut, katanya yang lansia setelah vaksin akan sakit dan akhirnya meninggal. Tapi kembali lagi umur seseorang tidak ada yang tahu. Hidup saya akan pertaruhan kepada Tuhan, dan bagi saya Covid itu hanya cobaan dari Tuhan,” ucapnya sambil sesekali merunduk dan menyentuh jari-jemarinya.

Di tengah pandemi yang seakan tidak diketahui kapan berakhirnya, Frengky berkeyakinan dengan ikut divaksin maka akan membentuk ketahanan tubuh untuk melawan virus COVID-19. “Makanya hari ini saya dengar ada kegiatan vaksin disini, saya langsung siap untuk divaksin,” jawabnya dengan penuh semangat.

Pria kelahiran 16 Mei 1970 ini bernama lengkap Frengky Burdam, warga asli kampung Dorehkar, Salawati Utara, Raja Ampat yang sudah mendiami pulau Soop sejak tahun 1979. Ia menceritakan awal mula ia berpindah domisil, pulau Soop hanya terdiri dari 15 kepala keluarga dengan kondisi pulau yang masih terlihat seperti hutan dan dikelilingi pohon kelapa. Rumah jenis pondok digunakan saat itu untuk bertempat tinggal. Tak ada listrik, tak ada kehidupan modern yang terlihat kala itu.

Tahun demi tahun, Pulau Soop mulai dihuni warga hingga terbentuklah sebuah kampung dan menjadi kelurahan. Warga heterogen juga sebagian mengisi pulau yang menghasilkan banyak buah kelapa itu.

“Tapi selama ini saya selaku nelayan dan dan penduduk Soop, saya belum pernah menikmati bantuan dari Walikota Sorong, dan juga sebagai nelayan saya tidak merasakan bantuan dari dinas perikanan Sorong,”tuturnya.

Kendati demikian, kehadiran TNI AL dirasa sangat membantu warga pulau Soop. Salah satunya dengan menggelar serbuan vaksinasi masyarakat maritim secara gratis. Terlebih, pulau Soop sudah menjadi kampung Bahari Nusantara yang merupakan program TNI AL dengan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Kampung Bahari Nusantara memiliki 5 program yang terdiri dari 5 cluster seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, pariwisata dan pertahanan.

Pelaksanaan vaksin di daerah terpencil terutama di pulau dirasa sangat membantu. Namun menjadi tantangan tersendiri, mengingat akses jalan darat yang masih belum terhubung dengan baik, dan sarana transportasi yang belum memadai itu menyebabkan banyak warga yang enggan menuju lokasi vaksinasi karena jaraknya yang jauh.

Dibantu dengan kendaraan roda tiga sebagai sarana angkut, sedikit memudahkan warga untuk menuju lokasi vaksinasi sekedar mengurangi rasa lelah warga.

Serbuan vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan di pulau Soop selama dua hari ini didukung 50 orang tenaga vaksinator dengan target 500 orang yang divaksin di lokasi tersebut.

“Ini kampung binaan kita sendiri, yaitu kampung bahari Nusantara. Mereka sudah kenal kita dan komunikasinya sudah bagus, alhamdulillah masyarakat disini animonya cukup tinggi untuk mengikuti kegiatan vaksinasi ini, “kata Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda TNI Irvansyah, S.H., CHRMP., M.Tr. Opsla di pulau Soop beberapa waktu lalu.