Covid-19 Meningkat di Ambon, Pendatang Harus Diawasi Ketat

TEROPONGNEWS.COM, AMBON – Jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Ambon mengalami peningkatan yang signifikan. Untuk itu, Pemerintah kota (Pemkot) Ambon lewat peran kades/raja dan lurah, maupun Pos Komando (Posko) penanggulangan Covid-19 di tingkat RT/RW, Desa/Negeri dan Kelurahan, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap pendatang yang menjadi carrier atau pembawa virus.

“Saya minta agar para Kades/Raja dan Lurah benar–benar dapat meningkatkan kewaspadaan di wilayah masing–masing, terutama terhadap orang luar yang baru datang di wilayah kita,” kata Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, Selasa (29/6/2021).

Dengan kewaspadaan terhadap pendatang, menurut Wali Kota, maka kasus positif Covid-19 varian Delta dapat diantisipasi, karena penyebarannya yang cepat.

“Jika ada pendatang di wilayah RT/RW harap dilaporkan ke posko, sehingga dapat diantisipasi apabila carrier atau pembawa virus,” ujar dia.

Dia mengaku, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro jika dilaksanakan dengan benar, maka sangat efektif untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang kasusnya kian meningkat.

PPKM Mikro yang mulai aktif pekan lalu, dilaksanakan dengan koordinasi kades/raja dan lurah dengan anggota babinkamtibmas, babinsa, puskesmas, posyandu, kader PKK, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, karang taruna dan relawan.

“Para Kades/Raja dan Lurah terus lakukan koordinasi dengan baik, sehingga kita dapat mengendalikan jumlah kasus,” pinta Wali Kota.

Penanganan dan pengendalian Covid-19 sesuai PPKM Mikro, kata Wali Kota, dilakukan berdasarkan zonasi di tingkat RT/RW yakni zona hijau, kuning, oranye dan merah.

“Zona Merah apabila sudah ada lebih dari lima rumah yang terkonfirmasi positif dalam tujuh hari terakhir, maka PPKM mikro akan diketatkan di wilayah RT tersebut,” tandasnya.

Data terbaru per 27 Juni 2021, kasus konfirmasi positif Covid-19 Kota Ambon yang dirawat mencapai 270 orang dan yang meninggal 87 orang.

Sementara itu capaian vaksinasi massal terhadap kelompok sasaran prioritas usia 18 tahun ke atas hingga lansia, telah mencapai 58 ribu orang.